Kebakaran Hutan

Kabut Asap Selimuti Bandara, Pilot Takut Terbangkan Gubernur

Padahal, penumpang yang seharusnya ia bawa adalah Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak berikut rombongan yang ada agenda penting menuju Maratua.

Penulis: tribunkaltim |
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Tampak kabut asap menggantung di langit Balikpapan di pagi hari. 

Laporan wartawan Tribun Kaltim Doan Pardede dan Geafry Necolsen

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pilot pesawat Kalstar Irwan beserta kru akhirnya mulai mengemasi barang bawaan yang sebelumnya berada di dalam pesawat tujuan Bandara Kalimarau, Berau, Kalimantan Utara yang sudah siap berangkat dari Bandara Temindung, Samarinda, Rabu (9/9/2015) siang.

Setelah menunggu lebih dari lima jam sejak pukul 08.00 Wita, jarak pandang akibat kabut asap menuju Berau yang hanya 1.000 meter tetap tidak berubah. Masih jauh dari kondisi aman untuk terbang yakni 5.000 meter.

Padahal, penumpang yang seharusnya ia bawa adalah Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak berikut rombongan yang ada agenda penting menuju Maratua, Berau.

"Masa karena agenda penting kita abaikan safety. Kalau ada apa-apa bagaimana, siapa tanggung jawab. Memang nggak bisa (terbang) karena cuaca," kata Irwan sesaat setelah tiba di kantor tunggu bandara.

Baca: Lagi, Sehari 4 Penerbangan Tertunda Akibat Kabut Asap

Puluhan penumpang lainnya yang batal berangkat juga sudah mulai mengambil barang-barang bawaan dari yang sempat dimasukkan ke troli. Di antaranya, ada 3 orang pegawai Pemprov Kaltim yang juga harusnya ikut mendampingi Gubernur.

Seorang pegawai, Agus Taswanto mengatakan, begitu mengetahui pesawat tidak bisa terbang dari Bandara Temindung, Gubernur langsung mencoba melalui jalur lain dari Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan menuju Berau. Sebagian rombongan kata dia, sudah berangkat melalui jalur darat dan sebagian rombongan tidak jadi berangkat.

"Besok pagi mungkin dari Balikpapan ke Berau, langsung ke Maratua. Kegiatannya memang besok jam 10 di Maratua," katanya.

Penumpang tujuan Berau lainnya, Yulina, mengaku menyesalkan adanya pembatalan penerbangan tersebut. Selain harus mengurus pengembalian tiket, beberapa barang bawaannya merupakan bahan makanan cepat busuk. Namun karena alasan cuaca buruk, ia pun tak bisa menolak. Jika memang cuaca tak kunjung membaik kata dia, akan dicari alternatif melalui jalur darat menuju Berau.

Kepala Seksi Teknik Operasi, Keamanan, dan Pelayanan Angkutan Bandara Temindung Roesmanto mengatakan, hingga pukul 16.00 Wita, tiga penerbangan tujuan Berau dan Datah Dawai Mahakam Ulu (Mahulu) dibatalkan karena pendeknya jarak pandang. Lima penerbangan lainnya dari Bandara Temindung juga hampir dipastikan tidak akan berangkat.

Baca: Kabut Asap, Angka ISPA di Daerah Ini Tembus 100 Ribu Lebih ...

Untuk rombongan Gubernur sendiri kata dia, sempat menunggu berjam-jam di ruang VIP bandara. Namun karena jarak pandang tetap buruk, pihak penerbangan akhirnya membatalkan penerbangan.

"Sempat pulang dan datang ke sini lagi. Tapi tetap nggak bisa juga berangkat," katanya.

Kabut asap tebal menyelimuti wilayah Kabupaten Berau. Tidak hanya membuat masyarakat mengeluh sakit di tenggorokan dan mata pedih, kabut asap juga menyebabkan Bandara Kalimarau ditutup total sejak 09.00 wita.

Hampir seluruh maskapai penerbangan hari itu membatalkan penerbangan dari dan menuju Bandara Kalimarau. Hingga pukul 18.00 wita, tidak ada tanda-tanda kabut asap bakal menghilang. Akibatnya ratusan calon penumpang telantar di Bandara Kalimarau.

Ratusan penumpang memiliki jadwal dan maskapai penerbangan berbeda-beda, seperti Kalstar Aviation, Wings Air, Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air. Sejak pagi, mereka hanya duduk-duduk di pelataran bandara sambil menunggu informasi lebih lanjut dari pihak maskapai.

Resmikan 20 Proyek
Kamis (10/9/2015) ini, Menteri Dalam Negeri Cahyo Kumolo dijadwalkan meresmikan 20 proyek di Kabupaten Berau. "Kalau tidak ada perubahan, Mendagri akan berkunjung ke Berau, tepatnya ke Pulau Maratua," kata Kabag Humas Pemkab Berau Syahrani kepada Tribunkaltim.co.

Beberapa proyek yang akan diresmikan, antara lain Rumah Sakit Talisayan, ground breaking PLTU 2X10 MW milik PT Arta Tunggal Mandiri, SMK Kelautan, PDAM, Pembangkit Tenaga Surya di Kampung Bohe Bukut dan Payung-payung.

"Persemian simbolis saja dan dipusat di Pulau Maratua," ujarnya.

Syahrani mengatakan, rencananya Mendagri Cahyo Kumolo berangkat dari Jakarta pukul 07.00 wita menggunakan pesawat Susi Air.

Awalnya, Gubernur Awang Faroek Ishak akan menyambut kedatangan Mendagri di Pulau Maratua, namun karena kabut asap tebal menyelimuti Bandara Kalimarau dan seluruh maskapai penerbangan membatalkan penerbangan, rencana Gubernur Awang diurungkan.

Pantauan Tribunkaltim.co, di Bandara Kalimarau sudah terlihat sebuah helikopter yang bakal digunakan Menteri untuk mengunjungi pulau yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Filipina itu. (*)

***

UPDATE berita eksklusif, terkini, unik dan menarik dari Kalimantan.

Like fan page fb TribunKaltim.co 

dan follow twitter  @tribunkaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved