Berita Nasional Terkini

Fenomena Supermoon akan Kembali Hiasi Langit Indonesia, BMKG Ungkap Jadwalnya

Fenomena alam Supermoon akan kembali menghiasi langit Indonesia di akhir tahun 2025, BMKG ungkap jadwalnya.

Freepik
FENOMENA SUPERMOON - Ilustrasi. Fenomena alam Supermoon akan kembali menghiasi langit Indonesia di akhir tahun 2025, BMKG ungkap jadwalnya. (Freepik) 

TRIBUNKALTIM.CO - Beberapa waktu lalu, tepatnya pada Selasa (7/10/2025), langit Indonesia sempat dihiasi Supermoon yang indah dan membuat bulan tampak terlihat lebih besar dan terang.

Tergolong sebagai fenomena alam yang langka, munculnya Supermoon di tahun ini terhitung baru sekali terjadi.

Lantas, apakah Supermoon akan kembali muncul pada sisa akhir tahun ini?

Menjawab pertanyaan ini, Direktur Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Setyoajie Prayoedhie mengungkapkan bahwa masih ada dua Supermoon hingga akhir 2025.

Kedua fenomena akan terjadi pada Rabu, 5 November 2025 dan Kamis 4 Desember 2025. Artinya, dua bulan terakhir di tahun ini akan diwarnai Supermoon pada setiap purnamanya. 

Baca juga: Detik-detik Menangkap Keajaiban Alam, Fotografer Abadikan Supermoon dan Gerhana Bulan

"Ada dua Supermoon lagi di tahun 2025, yaitu tanggal 5 November 2025 dan 4 Desember 2025," kata Ajie seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (10/10/2025). 

Ia menuturkan, Supermoon muncul ketika Bulan berada di posisi terdekatnya dengan Bumi. Sehingga, satelit alami itu akan terlihat lebih besar daripada biasanya. 

Waktu terbaik menyaksikan Supermoon

Waktu terbaik untuk menyaksikan Supermoon adalah saat Bulan baru terbit, tepatnya ketika hari berganti dari sore menjadi malam. 

Ketika baru terbit, lanjut Ajie, wujud Bulan akan tampak paling bagus dan jelas jika diamati dari Bumi.

"Waktu terbaik menyaksikan Supermoon di Indonesia pada saat bulan terbit (biasanya setelah matahari terbenam) sehingga warna bulannya terlihat bagus dan jelas," ungkapnya.

Baca juga: Dapat Dilihat 17 Oktober 2024, Fenomena Supermoon Hunters Moon, Bulan Pemburu Raksasa

Namun, tampilan Bulan akan tetap dipengaruhi oleh keadaan atmosfer atau cuaca saat pengamatan dilakukan. 

"Tentunya tergantung dinamika atmosfer dan kondisi cuaca saat pengamatan," sambungnya.

Sementara itu, Bulan memilik beberapa fase yang membuatnya terlihat berbeda setiap harinya. 

Dikutip dari NASA, fase Bulan terdiri dari kuartal pertama (first quarter), bulan purnama (full moon), kuartal ketiga (third quarter), dan bulan baru (new moon).

Satelit alami Bumi ini membutuhkan waktu 29,5 hari untuk memenuhi kedelapan fasenya. 

Baca juga: Malam Ini 17 Oktober, Terjadi Fenomena Supermoon Hunters Moon 18.26 WIB, Terbesar Tahun 2024!

Meskipun masih harus menunggu pada November dan Desember untuk melihat Supermoon, apakah Anda tertarik untuk menyaksikannya? (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Supermoon Terjadi Lagi? BMKG Ungkap Jadwalnya"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved