Kolom Rehat
Adakah Lagi yang Bisa Diceritakan tentang Kopi?
Rumah saya juga sering dijadikan tempat teman-teman ngopi (tentu saja sambil ngobrol berbagai hal), dan mereka menamainya "Padepokan Wonorejo"
oleh: ARIF ER RACHMAN
"Bang Arif, ini Lovie. Tadi aku ke Tribun, tapi (Abang) gak ada. Jadi (kopi) Ulee Kareng kutitipkan ke satpam." Begitu bunyi SMS dari Lovie, Rabu (30/9) petang lalu. Lovie juga bekerja di media. Masih cukup muda, mungkin masih awal 30-an.
Setahu saya dia cukup intelek (dari buku-buku yang dibacanya) dan hobi berpetualang dan ngopi (dari sebagian besar moment di Path-nya).
Dari hasil trip-nya ke Sumatera, dia memberi saya oleh-oleh bubuk kopi Aceh, Ulee Kareng, racikan kedai Solong yang terkenal itu.
Teman-teman yang mengenal saya memang biasanya memberi saya oleh-oleh berupa kopi. Di rumah saya saat ini ada kopi asal Sumatera (Aceh, Bangka) Flores, Sulawesi (Mandar, Toraja), Jawa (kopi Rolas, kopi Aroma, kopi luwak), Brasil (Santos), dan Prancis (Paris).
Rumah saya juga sering dijadikan tempat teman-teman ngopi (tentu saja sambil ngobrol berbagai hal), dan mereka menamainya "Padepokan Wonorejo"
Karena oleh-oleh dari Lovie itu, juga sekaligus ikut merayakan Hari Kopi Internasional pertama yang ditetapkan Organisasi Kopi Internasional pada tanggal 1 Oktober 2015 lalu dan akan dirayakan tiap tahun, kali ini saya kembali tergerak menulis tentang kopi.
Tapi, adakah lagi yang bisa diceritakan tentang kopi? Bahwa ia adalah biji tumbuhan yang pertama kali ditemukan di Afrika (Ethiopia); bahwa kafein yang terkandung di dalamnya bermanfaat bagi peningkatan energi dan pembakaran lemak tubuh; bahwa ngopi sudah menjadi bagian gaya hidup; bahwa kedai-kedai kopi internasional makin bertumbuhan seiring dengan budaya snobisme di kalangan masyarakat perkotaan, bahwa Indonesia termasuk tiga besar produsen terbesar kopi terbaik dunia tapi orangnya bahkan tidak termasuk 10 besar dunia sebagai penikmat kopi, itu sudah sering ditulis dan dapat dengan mudah Anda temukan di Internet.
Bahwa kopi Ulee Kareng racikan kedai Solong menjadi begitu nikimat karena setiap 40 kilogram biji kopi mentahnya selalu dicampur dengan tiga kilogram gula pasir dan satu kilogram mentega.
Bahwa kopi luwak (asli asal) Indonesia merupakan kopi termahal/terenak di dunia dan karena itu 'meminumnya' masuk dalam daftar 'hal yang harus dilakukan sebelum mati" seperti dalam film The Bucket List (2008) yang dibintangi aktor senior Jack Nicholson dan Morgan Freeman. Pencinta film yang juga penyuka kopi pasti sudah tahu hal itu.
Bahwa kopi dapat juga kita temukan dalam khasanah sastra dari karya klasik Shakespeare hingga Hemingway; dari Umar Kayam, Seno Gumira Ajidarma, sampai Dewi 'Dee' Lestari.
Bahwa komponis termasyhur Johann Sebastian Bach bahkan membuat 'Kantata Kopi' yang berkisah tentang ketergantungan pada minuman hitam nan pahit tersebut. Semua orang intelek juga sudah membaca tentang itu.
Bahwa seribu tahun lalu kopi digunakan untuk upacara-upacara spiritual di tanah Arab. Bahwa kelompok mayoritas ulama di Makkah pada tahun 1511 pernah menyatakan kopi sebagai minuman haram dan baru dinyatakan sebaliknya pada pertengahan abad ke-16.
Bahwa kopi juga pernah resmi dilarang pada masa dinasti Utsmaniah (Ottoman) di Turki berdasarkan dekrit yang dikeluarkan Sultan Murad IV pada abad ke-17.
Bahwa di Ethiopia kopi pernah dinyatakan sebagai 'minuman muslim' dan karena itu dilarang oleh Kristen Ortodoks Ethiopia hingga tahun 1889, tapi sekarang justru dinyatakan sebagai minuman nasional Ethiopia untuk semua agama.
Bahwa pada masa-masa perang dunia di Prancis, kopi dianggap sebagai minuman kaum intelek karena anggur (wine) adalah minuman bangsawan, sedangkan bir minuman kelompok buruh/pekerja. Semua ini juga sudah diketahui oleh para pencinta kopi sejati.
Jadi, masih adakah lagi yang bisa diceritakan tentang kopi? Karena cukup susah mencari apa yang belum pernah dituliskan dan diceritakan tentang kopi, seorang rekan menjawab sekenanya: JoKOPIdodo. Ha ha ha..
Selamat berakhir pekan. (*)
***
UPDATE berita eksklusif, terkini, unik dan menarik dari Kalimantan. Like fb TribunKaltim.co Follow @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim