Citizen Journalism
Semua Orang adalah Pahlawan
SOEKARNO pernah berkata "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya" (Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961).
Oleh Kolonel Kav Budi Edwar, S.IP.
Staf Ahli Pangdam VI/Mlw Bidang Hukum dan Humaniter
SOEKARNO pernah berkata "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya" (Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961). Hal ini menunjukkan sebagai warga Negara kita tidak boleh melupakan jasa para pahlawan. Setiap tahun kita selalu memperingati Hari Pahlawan.
Peringatan Hari Pahlawan berawal dari peristiwa 10 November 1945, peristiwa bersejarah yang dipicu tewasnya Jenderal Mallaby. Di samping sungguh banyak peristiwa bersejarah lainnya yang terjadi di hampir semua wilayah Nusantara.
Dengan tidak mengurangi penghargaan kepada setiap peristiwa bersejarah lain, melalui suatu proses maka ditetapkanlah 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional, sebagai simbol bagi Bangsa Indonesia untuk selalu mengenang pengorbanan Bangsa Indonesia dalam berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Dan menjadi kewajiban besar bagi generasi penerus untuk tetap mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan segala kreasi, inovasi untuk mewujudkan cita-cita Bangsa Indonesia.
BACA JUGA: Sekjen Demokrat Rayakan Hari Pahlawan di Situs Bersejarah Balikpapan
Hal ini juga telah dituangkan dalam pembukaan UUD 1945 sebagai impian para pendahulu/pahlawan yang telah dengan suka rela mengorbankan harta benda bahkan jiwa raga dalam merebut kemerdekaan yang kita nikmati pada saat ini. Pahlawan saat ini bukanlah pahlawan yang selalu membawa senjata mengusir para penjajah.
Pahlawan masa kini adalah kita semua. Kita dengan segala kemampuan dan keahliannya masing masing dalam mengisi kemerdekaan.
Kita mengisi kemerdekaan dengan cara yang berbeda. Semua adalah pahlawan dalam menghasilkan perbuatan baik untuk masa kini dan nanti. Kita semua Pahlawan, untuk itu mari tingkatkan kemampuan kita.
Kekurangan dalam mengisi kemerdekaan adalah kita lupa jati diri bangsa. Kita terlalu cinta budaya orang lain tanpa ada filter. Untuk memenangkan peperangan ini, cintai kembali budaya sendiri, perkuat iman dan takwa untuk membentengi budaya agar tidak terkikis, cintai produk Indonesia, tumbuhkan kreasi dan inovasi.
Kemerdekaan yang sudah diperoleh dan dipertahankan sampai saat ini dalam bungkus Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tentunya penuh dengan dinamika yang silih berganti, yang tujuannya tetap dalam rangka mewujudkan Indonesia yang sejahtera lahir dan batin, artinya terpenuhinya dengan cukup semua kebutuhan baik lahiriah maupun batiniah.
Sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau uraian peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam masa lampau. Oleh karenanya sejarah tidak boleh kita lupakan, karena sejarahlah yang membuat kita untuk senantiasa menuju perubahan ke arah yang lebih baik. Termasuk peringatan Hari Pahlawan yang dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia pada hari ini, 10 November 2015.
Ini merupakan upaya mengingat/mengenang jasa para pahlawan yang telah mengukir sejarah pada jamannya. Harus disadari bahwa pahlawan itu tidak hanya ada dan atau dilahirkan hanya pada jaman perebutan kemerdekaan. Namun pahlawan itu bisa ada dan lahir pada setiap jaman sesuai tuntutan situasi terkini dalam upaya mengisi kemerdekaan.
BACA JUGA: Marinir Meriahkan Hari Pahlawan di Pulau Sebatik
Peringatan hari-hari besejarah perlu terus dipelihara dan dilaksanakan sebagai wujud evaluasi dan koreksi dari waktu ke waktu untuk menuju ke arah perubahan yang lebih baik.
Oleh karenanya kita semua sebagai putra putrid ibu pertiwi sepatutnya terus berkarya sesuai bidang tugas dan keahlian dalam kreasi dan inovasi yang bermanfaat bagi bangsa dan Negara untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera lahir dan batin.
Oleh karenanya banyak hal yang dapat dilakukan sebagai bukti penghormatan kita kepada jasa para pahlawan sekaligus menjadikan motivasi diri sebagai pejuang/pahlawan pengisi kemerdekaan, antara lain:
Pertama, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai keyakinan masing-masing.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih memperkuat fondasi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan benteng dalam menetralisir pengaruh-pengaruh negatif yang datang dari dalam maupun dari luar yang sangat mungkin bermaksud untuk memperlemah rasa cinta tanah air.
Kedua, mengembangkan terus kreasi dan inovasi dalam melaksanakan tugas tanggung jawab kita sesuai bidang keahlian. Kegiatan ini untuk melahirkan berbagai produk dan meningkatkan kualitas agar dapat bersaing di segala bidang, untuk menghadapi persaingan global dalam pasar bebas.
BACA JUGA: Di Upacara, Kapolres Ungkapkan Masih Banyak Kekerasan terhadap Anak
Ketiga, tumbuhkan kebanggaan dan kecintaan terhadap penggunaan produk bangsa sendiri.
Kita sadari bahwa Indonesia termasuk Negara yang memiliki penduduk yang cukup banyak. Ini adalah potensi pasar yang cukup menjanjikan. Oleh karenanya apabila kita semua sebagai warga Negara bangga dan cinta akan produk sendiri dengan cara memanfaatkan dan menggunakanya sudah barang tentu akan memicu pertumbuhan produksi dalam negeri.
Keempat, tngkatkan terus kualitas peringatan hari-hari bersejarah. Melaksanakan evaluasi secara terus menerus di segala bidang. Bukan hanya peringatan seremonial saja, akan tetapi diisi kegiatan-kegiatan lain yang dapat menumbuhkan kebanggaan Indonesia. (*)
***
Follow @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim