Travelling dan Kuliner

Legitnya Ketan Susu, Kuliner yang Lagi Ngehits

Penganan ketan susu atau ini memadukan antara pulennya ketan kukus dan legitnya susu kental manis. Dipadukan dengan beragam pilihan topping.

TRIBUN KALTIM/ JINO PRAYUDI
Dimas Pamungkas, Pemilik Tan-Shu sedang meracik ketan susu dan kopi 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- PEKAN ini, Tribun diundang Dimas Pamungkas, pengusaha kuliner di Balikpapan. Undangan untuk mencicipi makanan tempo doeloe namun 'dimodifikasi' jadi kuliner kekinian. Tansu alias ketan susu. Kuliner ini sudah lebih dulu ngehits di Jakarta dan Bandung. Di Balikpapan, Dimas memulainya dengan membuka kedai Tan-Shu di kawasan kuliner Pasar Segar, Sungai Ampal, sejak 2 November lalu.

Dimas mengakui, Tan-Shu miliknya terinspirasi dari booming-nya kuliner ini di Jakarta. "Awalnya karena (ketan susu) lagi ramai di Jakarta. Saya coba bikin ketan sendiri. Ternyata saat dijual alhamdulillah mendapat respon positif dari pembeli," kata Dimas. Kafe Tan-Shu pun merupakan kepanjangan dari Ketan Susu. "Kalau tansu sudah banyak orang yang pakai. Jadi ya akhirnya pakai saja Tan-Shu," imbuh Dimas.

Penganan ketan susu atau ini memadukan antara pulennya ketan kukus dan legitnya susu kental manis. Penganan ini membuat penikmatnya ketagihan. Strateginya, dengan tak sekadar menyajikan menu sederhana. Melainkan dengan memberikan sentuhan inovasi pada makanan yang disajikan. Ketan susu disajikan dengan tambahan aneka topping yang menarik selera para konsumen.

Pilihan topping yang ditawarkan cukup banyak mulai dari ketan susu biasa, ketan susu cokelat, ketan susu keju, ketan susu rainbow, ketan susu serundeng dan lain-lain. "Pilihan toppingnya tidak beda dengan beberapa ketan susu yang ada di Jakarta. Tapi cara buatnya yang berbeda. Bedanya dimana? Itu rahasia perusahaan," kata Dimas tertawa.
Dari sekian banyak pilihan, salah satu yang recommended adalah ketan susu siram spesial. "Ketan yang spesial di sini tansu siram spesial. Bedanya kalau makan ketan bikin disajikan hangat. Tapi ini diberi tambahan es batu," katanya.

Tribun sempat melihat pembuatan ketan mulai dari pengukusan hingga siap disantap. Setelah matang dikukus, ketan diangkat dan ditaruh di atas mangkuk. Kemudian ditambahkan susu cair segar, diberi sirup, dan es batu, lalu ditaburi jeli warna-warni. Voila, jadilah tansu siram spesial. Perpaduan gurih dan legitnya ketan berpadu dengan manisnya susu dan sirup.

BACA JUGA: Mencicipi Kuliner Anyar di El Kedai Pasar Segar
Untuk menikmati seporsi tansu siram spesial kita hanya cukup membayar Rp 15 ribu saja. Sedangkan pilihan lain dibanderol dengan harga yang berbeda-beda.
Ada tansu original, tansu asin, spesial, srikaya, dan lain-lain. Tansu asin yang di atasnya diberi serundeng, sedangkan tansu spesial dengan tambahan keju dan mesis. Tansu orginal Rp 10 ribu, tansu asin Rp 11 ribu, tansu spesial 13 ribu, dan tansu siram srikaya Rp 14 ribu.

Selain ketan susu, Tan-Shu juga menyediakan berbagai aneka kopi pilihan nusantara, dari mulai kopi luwak, kopi robusta, kopi Bali, kopi Aceh, kopi Lampung, dan lain-lain. "Kami menyediakan sekitar 15 kopi pilihan," imbuh Dimas.
Asyiknya lagi khusus untuk pembaca Tribun, bisa mendapatkan diskon 10 persen hanya dengan membawa kupon yang terlampir di rubrik ini.
Penasaran mau icip-icip kuliner kekinian, yuk mampir ke Tan-Shu di Ruko Pasar Segar blok RF6 di sebelah kiri pintu masuk utara Pasar Segar.

Ngetan sambil Ngopi
MAKAN ketan paling cocok memang sambil ngopi. Nah, pasangan lengkap ini juga tersedia di Tan-Shu, Ruko Pasar Segar Blok RF6. Di kafe milik Dimas Pamungkas ini menyediakan berbagai macam kopi mulai dari Arabica, Robusta, sampai kopi luwak.

"Sebenarnya kafe ini semi coffee shop tapi karena dulu saya pernah kerja di coffee shop yang ada di Surabaya. Lalu pengalaman tersebut saya aplikasikan di toko ini," ujar Dimas.

BACA JUGA: Kuliner Nusantara ala Wangsa, Tak Pernah Gagal Menggugah Selera

Di kafe ini menyediakan kopi Arabica, Robusta, Gayo Aceh, Flores Bajawa dan berbagai macam kopi lainnya. Kopi andalan yang disukai Dimas adalah Flores Bajawa. "Entah kenapa saya suka kopi itu. Mungkin karena lebih terasa lebih kuat dari pada kopi lain, menurut saya tercampur rasa buah," katanya.

Lalu cara pembuatan kopi di sini tidak sembarangan. Butuh perhitungan untuk menciptakan kopi yang nikmat. Untuk air panas saja harus berada dalam keadaan 80 derajat celcius. "Karena dalam suhu tersebut Rasa kopi lebih terasa dari pada kopi yang direbus pada suhu 100 derajat Celcius," pungkasnya. Mari ngetan sambil ngopi atau ngopi sambil ngetan.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved