Pendidikan

Tujuh Tahun Menunggu, Akhirnya, Sekolah Alam Dapat Akreditasi A

Sekolah Alam Balikpapan (SAMBA) yang terletak di Jalan Syarifuddin Yoes, Balikpapan, Kalimantan Timur kini tengah berbahagia.

TRIBUN KALTIM/RUDY FIRMANTO
Salah satu sudut dari Sekolah Alam Balikpapan, suasana cukup asri dan sejuk karena banyak ditumbuhi pepohonan rindang dan jenisnya sangat beragam. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sekolah Alam Balikpapan (Samba) yang terletak di Jalan Syarifuddin Yoes, Balikpapan, Kalimantan Timur kini tengah berbahagia.

Pasalnya, sebuah kepastian status sekolah yang telah dinanti selama tujuh tahun semenjak sekolah ini didirikan pada tahun 2008 telah menuai hasil yang menggembirakan, Minggu (29/11/2015).

Diah Puspitasari, S Pi selaku Kepala SD Alam memperoleh informasi bahwa SD Alam mendapatkan nilai Akreditasi A. Sebuah akreditasi bertujuan untuk menilai standar kelayakan sebuah sekolah, mendapatkan izin melaksanakan ujian nasional di sekolah dan mengetahui tingkat keberhasilan sekolah dari delapan standar yang diberlakukan oleh Pendidikan Nasional (Diknas).

Penilaian akreditasi di SAMBA dilakukan oleh Tim Asesor yang terdiri dari Ketua dan Sekretaris Asesor. Terdapat delapan standar dengan 157 jenis penilaian. Di antaranya, standar isis (kurikulum), standar proses, standar sapras, standar pembiayaan dan standar pendidik dan kependidikan.

Peraturan baru dari Diknas ialah tentang keharusan pelaksanaan Ujian Nasional di sekolah induk bagi sekolah yang belum mendapatkan akreditasi. Sebelum mendapatkan akreditasi, SD Alam termasuk dalam Sekolah Induk SD 030 Balikpapan.

Baca: Berharap Hujan Turun, Murid-murid Sekolah Alam Lakukan Shalat ...

“Tahun pertama anak kelas 6 kami ijazahnya ditandatangani oleh Kepsek SD Alam. Tahun kedua kelas 6 ijazahnya ditandatangani oleh Kepsek SD induk meski mereka ujian di SD Alam sendiri,” ungkap Winarni selaku Koordinator Akreditasi SAMBA.

Pihak SD Alam sendiri melakukan persiapan berkas–berkas yang diperlukan untuk penilaian dalam jangka waktu kurang dari satu bulan.

“ Waktu kami hanya sedikit, Pastinya kami lembur. Senin sampai jumat kami pulang jam delapan malam,” kata Winarni.

Winarni menambahkan jika guru dan pihak sekolah terpaksa menginap selama dua malam di sekolah mengingat banyaknya tugas yang harus diselesaikan.

Selama masa persiapan akreditasi, pihak sekolah juga melakukan pendataan terhadap jenis–jenis tanaman yang ada di sekolah. Didapatkan ada 117 spesies tanaman dari tanaman hias hingga tanaman keras yang mulai langka seperti meranti merah, ulin, bengkirai dan buah–buahan khas Borneo, seperti cempedak dan elai.

Data ini adalah hasil berkali-kali survei tapak Sekolah Alam Balikpapan oleh guru berbagai angkatan. Setiap guru sekolah alam, diharuskan mengenal potensi tapak biotik maupun abiotik agar kemudian dapat menerapkannya dalam kerangka belajar bersama alam.

Untuk menunjang keperluan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), Samba menggunakan buku yang disebut modul sesuai tema masing – masing kelas yang telah disesuaikan dengan kurikulum pusat dan sistim pola pendidikan di Samba.

Modul – modul tersebut merupakan buah karya guru – guru Sekolah Alam sendiri. Saat tim asessor datang meninjau ke sekolah, modul - modul yang terpampang di kantor Kepala Sekolah berhasil mendapatkan apresiasi positif dari tim asesor dan membuat mereka percaya akan validitas data yang telah disiapkan sekolah.

Baca: Murid SD Ini Bertanya, Susah Tidak Menjadi Wartawan?

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved