Pencatutan Nama Presiden

Cerita Lain di Balik Kontroversi Sidang Tertutup Setya Novanto, Jokowi Mulai Singgung Koppig

"Tidak ada ketegangan, kami senyum, tertawa-tertawa seperti biasa," kata Roem Kono, Senin sore.

NET
Ketua DPR RI Setya Novanto (kanan). Meme sindiran skandal pemimpin DPR RI minta saham ke PT Freeport (kiri). 

BACA JUGA: Sebut Nama Jokowi, JK, Prabowo, SBY, Luhut, Hatta: Inilah Rekaman Utuh 120 Menit Setya Novanto

Setya lalu masuk ruang MKD dan menghadapi 17 anggota MKD yang mengenakan jubah warna merah dan putih. Menurut Roem Kono, Setya ingin sendirian menghadapi sidang MKD.

Meski saat masuk ruang MKD, TribunKaltim.co melihat, Setya tidak menjinjing map, namun Roem Kono menyatakan Setya membawa map berisi nota pembelaan setebal 12 halaman. Menurut Roem Kono, isi surat pembelaan itu dikonsep oleh Setya Novanto.

"Masalah pembelaan itu konsep dia, dia bawa surat lumayan tebal," katanya.

Roem Kono mengaku tidak mengetahui isi pembelaan tersebut, namun yang pasti isi pembelaan tersebut bukan menanggapi rekaman pembicaraan Setya Novanto, Riza Chalid, dan Maroef Sjamsuddin.

BACA JUGA: Bos Freeport Letakkan Alat Perekam di Atas Meja, Tapi Tetap Dicecar MKD Sebagai Langkah Ilegal


(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan Dewan dalam sidang terbuka di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Dalam salinan nota pembelaan yang beredar dikalangan wartawan Setya Novanto meminta tiga permohonan kepada MKD, yakni meminta pengaduan Sudirman Said ditolak atau tidak diterima, karena tidak memiliki legal standing.

Setya juga meminta MKD menyatakan rekaman yang diserahkan Sudirman Said tidak sah, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat bukti. Terakhir, MKD diminta menyatakan Setya Novanto tidak terbukti melakukan pelanggaran kode etik.

Nota pembelaan tersebut tertanggal 7 Desember dan ditandatangani di atas materai.

Jokowi: Saya Enggak Apa-apa Dikatakan Presiden Gila, Sarap, Koppig

Suara Presiden Joko Widodo mendadak meninggi saat menanggapi proses persidangan Ketua DPR Setya Novanto di Mahkamah Kehormatan Dewan, Senin (7/12). Seraya mengangkat jari telunjuk ke arah wartawan, Jokowi pun mengomentari pertemuan Novanto dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (FI) Maroef Sjamsoeddin, serta pengusaha minyak dan gas Muhammad Riza Chalid.

"Sudah saya sampaikan, tidak boleh lembaga negara itu dipermainkan. Itu bisa Presiden dan lembaga negara yang lain," ujar Presiden di Istana Merdeka.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lalu menyebut soal hinaan yang terdengar dalam rekaman yang berisi pengaturan perpanjangan kontrak Freeport dengan mengatasnamakan Presiden dan Wakil Presiden dalam pembagian saham konsesi.

"Saya enggak apa-apa katakan Presiden gila, sarap, koppig," kata Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Jokowi Dianggap Keras Kepala, Berani Melawan Megawati Tolak Pencalonan BG 

(Kompas.com) - Presiden kelima yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ikut menghadiri pelantikan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/11/2014).

"Tapi kalau menyangkut wibawa, mencatut, meminta saham 11 persen itu saya enggak mau. Enggak bisa! Ini masalah kepatutan, kepantasan, etika, moralitas dan itu masalah wibawa negara," tambah Jokowi dengan lugas.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved