Tarian Khas Dayak Bertelinga Panjang Penampilan Murid SD Pukau Hadirin

Desa Budaya Pampang yang terletak sekitar 20 kilometer dari pusat kota ini memang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya.

Penulis: Doan E Pardede |
TRIBUN KALTIM / DOAN E PARDEDE
Penampilan tarian khas Dayak oleh murid SD 016 Jl Budaya Pampang dalam acara peletakan batu pertama sekolah di Kelurahan Pampang, Sungai Siring, Samarinda, Rabu (20/1/2016). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tarian khas Dayak yang dibawakan murid SD 016 (eks 028) Jalan Budaya Pampang, Kelurahan Pampang, Sungai Siring, Samarinda, Rabu (20/1/2016), mengundang riuh tepuk tangan hadirin.

Selain memang tarian dibawakan dengan sangat apik, ternyata kehadiran seorang murid perempuan dengan telinga panjang lengkap dengan anting-anting juga semakin menambah kemeriahan tarian yang memang menjadi salah satu ciri khas Desa Budaya Pampang.

Walau masih terbilang berusia muda, keindahan tarian yang dibawakan murid baik laki-laki dan perempuan tersebut tak kalah dengan penampilan penari dewasa yang sering terlihat.

Siang itu, penampilan belasan murid yang tampil lengkap dengan pakai adat dan diiringi musik khas Dayak tersebut penutup di acara peletakan batu pertama bangunan sekolah yang dihadiri sejumlah pejabat dari Pemkot Samarinda.

Ibu-ibu dari etnis Dayak dengan ciri khas telinga panjang atau disebut dengan telingaan Aruu, tradisi menindik dan memanjangkan telinga. (YouTube/NaturBild)

Seperti diketahui, Desa Budaya Pampang yang terletak sekitar 20 kilometer dari pusat kota ini memang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya.

Ilustrasi - tarian Dayak

Desa yang juga menjadi salah satu objek wisata andalan Samarinda ini, sudah sering dikunjungi tamu-tamu lokal maupun mancanegara.

Di desa ini, memang masih bisa didapati eksotisme budaya dan adat istiadat  yang masih dipegang kukuh masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut.

Selain tari- tarian khas Dayak, di tempat ini para tamu juga bisa menemui sejumlah cideramata seperti kerajinan manik-manik yang bisa memang menjadi salah satu ciri khas Suku Dayak.

(Baca juga: Gelontorkan Dana Rp 1.400 Triliun, Cina Bangun Tujuh Pusat Listrik Tenaga Nuklir Mengapung)

TribunKaltim/M WIKAN H- Budaya masyarakat Dayak di Long Pahangai yang masih melekat di masyarakat (TribunKaltim/M Wikan H)

Kepala Sekolah SD 016 Jl Budaya Pampang Yuliana mengatakan, dari 158 murid yang ada, memang baru ada satu orang saja yang sudah memang memiki kuping panjang.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved