Tambang Batu Bara Longsor
Tambang Batu Bara Longsor, Tiga Pekerja Terkubur Hidup-hidup
Tiga orang terkubur hidup-hidup saat mengoperasikan alat tambang batu bara, Kamis (28/1/2016) dini hari.
Penulis: tribunkaltim |
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Muhammad Fachri Ramadhani, Gilbertus Rosok, dan Fachmi Rachman
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tiga orang terkubur hidup-hidup saat mengoperasikan alat tambang batu bara, Kamis (28/1/2016) dini hari.
Mereka tertimbun tanah dan material tambang yang digali di lokasi eksplorasi PT Lembuswana Perkasa, di kawasan Samboja, Jalan Soekarno-Hatta Km 48, jalan protokol Samarinda - Balikpapan, Kalimantan Timur.
Hingga proses pencarian dan penyelamatan (SAR) dihentikan menjelang petang, tiga korban belum berhasil dievakuasi. Para korban adalah Syahnur (27), Nasiran (40), dan Nopit (32). Semetara dua lainnya selamat dan lolos dari maut, yaitu Abdurrachman (50) dan Selamet (50).
"Saat di dalam kabin, saya sudah pasrah, mungkin ini sudah ajal saya. Tapi Tuhan berkehendak lain, entah bagaimana caranya saya bisa selamat. Nggak tahu saya dapat mukjizat darimana, yang saya ingat saya mesti bersyukur," kata Abdurrachman, operator alat berat ekskavator.
Saat ditemui harian Tribun Kaltim dan portal TribunKaltim.co, di kediamannya di Kampung Lampe, Kelurahan Sei Seluang, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kamis sore, Rachman -sapaan Abdurrachman, mengaku tak menyangka bisa selamat dari maut longsor.
Pagi itu, sekitar pukul 04.55 Wita, ada lima orang pekerja di lokasi tambang. Mereka merupakan pekerja shift kedua, yang sedianya bekerja hingga pukul 06.00 Wita.
Baca: BREAKING NEWS -- Hujan tak Kunjung Berhenti, Tiga Bangunan Kena Longsor
"Saya bersama ekskavator didorong material longsor yang merosot dari atas menuju kolam. Kami tercebur di kolam tambang. Air bercampur lumpur masuk ke dalam kabin," ujar Rachman, ayah dua orang anak, menceritakan musibah yang menerjangnya.
Ia sendiri tidak ingat dan tidak tahu proses selanjutnya hingga ia berhasil lolos dari maut.
"Entah bagaimana caranya, saya tidak ingat. Saya bingung tiba-tiba tersadar sudah berada di permukaan," kata Rachman.
Menurut Rachman, saat peristiwa longsor terjadi, mereka menambang di lingkungan kerja PT Lembuswana Perkasa, pemilik izin usaha pertambangan (IUP) di Kecamatan Samboja.
Rachman mengoperasikan ekskavator, ditemani empat rekan lainnya. Mereka dua orang mengoperasikan dua ekskavator, satu operator bulldozer, dan sopir dua truk ungkit pengangkut batu bara.
Saat itu mereka sedang mengeruk di lokasi kejadian, dengan penerangan seadanya, hanya berasal dari lampu unit alat berat masing-masing.

Tribunkaltim/azhar Sriyono -- BERGEGAS - Tim evakuasi memboyong peralatan untuk pencarian korban yang tertimbun reruntuhan di tambang PT REP, Kamis (28/1/2016).
Baca: Curah Hujan Meningkat, Waspadai Longsor dan Puting Beliung
"Tiba-tiba teman saya, Syahnur yang mengoperasikan ekskavator di belakang saya, berteriak 'Longsor minggir!' Saya langsung tersadar, material longsoran kemudian menerpa ekskavator, dan saya arahkan pantat unit itu ke arah jatuhnya longsoran. Hasilnya saya terdorong menuju air," ujarnya.
Ketika ia sampai ke permukaan air, tampak operator truk pengangkut batu bara, Selamet berhasil lolos dari maut longsoran. Sementara ketiga rekannya yang lain Syahnur, Nasiran, dan Nopit, belum diketahui nasibnya.
Hingga berita ini dimuat, pencarian dihentikan dan ketiga orang itu belum ditemukan. Setelah lolos dari timbunan longsor yang jatuh ke kolam bekas penambangan, Rachman dan Selamet, duduk di atas tumpukan longsor, hingga ditemukan para pekerja lainnya yang masuk shift pagi, pukul 06.00 Wita.
Mereka berdua kemudian dibawa ke tempat medis perusahaan, selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Samboja, Kukar.
Fokus Evakuasi Kepala Teknik Tambang (KTT) PT Lembuswana Perkasa, Safwan Syarmani kepada portal online terkini, TribunKaltim.co, mengungkapkan lima unit alat berat beserta operator menjadi korban dari longsor yang terjadi di lokasi tambang perusahaannya.
Dua unit ekskavator, dua unit truk HD, dan satu unit bulldozer.

Tribunkaltim/azhar Sriyono -- Lokasi longsor di area tambang batubara, di kawasan Samboja, Kutai Kartanegara
Baca: Rumah Terancam Longsor, Warga Minta Pemkab Segera Bangun Turap
"Dua korban selamat telah dilarikan ke rumah sakit, tiga operator lainnya diduga masih tertimbun. Kami masih dalam proses pencarian tiga korban tersebut," katanya.
Kelima pekerja tersebut merupakan pekerja PT Rian Eka Pratama (REP), yang merupakan kontraktor perusahaan tambang Lembuswana Perkasa.
Mereka bekerja pada shift malam yang sedianya usai pada pukul 06.00 Wita.
"Perusahaan telah melaporkan kejadian ini ke Distamben. Sesuai arahan dari Kepala Inspektur Pertambangan, agar kami fokus pada evakuasi korban, dan mencegah adanya korban lanjutan," tuturnya saat ditemui Tribunkaltim.co di lokasi kejadian.
Safwan mengatakan, perusahaan akan memfokuskan pekerjaan mereka dalam mencari dan mengevakuasi ketiga korban yang diduga sudah meninggal dunia ini.
Untuk itu Safwan juga sudah meminta bantuan dari beberapa pihak terkait seperti Basarnas dan Kepolisian.
Hingga berita ini diturunkan, tim evakuasi masih melakukan pencarian terhadap ketiga rekannya yang diperkirakan masih tertimbun di dasar kolam bersama timbunan material longsor.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Balikpapan Mujiono mengatakan, pencarian dihentikan pukul 17.30 Wita.
"Kami menghentikan sementara proses pencarian. Tapi dilanjutkan oleh tim perusahaan, menggunakan ekskavator dari atas longsoran," ujar Mujiono. (*)