Tambang Batu Bara Longsor
Mendengar Adiknya jadi Korban Longsor, Anggota TNI Ini Ikut Mencari
Satriono yang merupakan anggota TNI mengaku tiba di lokasi kejadian beberapa jam setelah mendengar musibah yang menimpa kakak kandungnya.
Penulis: tribunkaltim |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ahmad Satriono terlihat termenung. Matanya menatap lokasi tambang batu bara dari kejauhan.
Satriono adalah adik Syahnur, satu korban longsor tambang batu bara di kawasan Samboja, Kutai Kartanegara yang masih belum ditemukan sampai Jumat (29/1/2016) kemarin.
Satriono yang merupakan anggota TNI mengaku tiba di lokasi kejadian beberapa jam setelah mendengar musibah yang menimpa kakak kandungnya.
Satriono mendengar mengenai kejadian tersebut Kamis sekitar pukul 09.00 dan tiba di lokasi tambang siang untuk melihat proses pencarian.
Bahkan, Satriono sempat ikut membantu mencari korban bersama tim Basarnas menggunakan perahu karet. Dia sengaja meminta izin tim Basarnas untuk ikut membantu proses pencarian.
"Saya sudah dari kemarin di sini, bahkan menginap. Kemarin (Kamis) saya juga turun ke lokasi bersama Basarnas membantu proses pencarian di kolam tambang," kata Satriono.
Baca: Dalam Dokumen Amdal Harus Ada Kajian Kemantapan Lereng
Saat ditemui Tribunkaltim.co Satriono sedang berada dilokasi memantau dari yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian terlihat berbincang dengan keluarga korban lainnya. Pria yang tergabung dalam satuan Batalion Kavaleri ini mengaku kecewa dengan proses pencarian korban yang menurutnya lamban.
"Dia itu sosok yang sangat baik bagi saya dan keluarga saya selalu mengingat momen kami bersama. Banyak nasihat yang ia berikan pada saya. Alasannya kepada saya tetap ingin bertahan di sini menunggu proses pencarian apapun hasil," ujarnya.
Pantauan di lokasi kejadian, Satriono hanya melihat beberapa alat berat yang bekerja dalam proses pencarian. Menurut Satriono dari sejumlah alat berat yang ada dirinya tidak melihat semua unit dikerahkan untuk mencari kakak kandungnya.
"Coba lihat saja ini, dari sekian banyak ekskavator hanya satu yang dipakai, dari sekian banyak truk pengangkut hanya dua truk pengangkut yang digunakan," ungkapnya siang kemarin.
Baca: Dikira Plastik, Basarnas Temukan Satu Korban Longsor Mengambang
Hal ini juga dibenarkan beberapa keluarga korban yang mendatangi lokasi. Meski demikian tidak tampak perwakilan perusahaan yang bisa memberikan informasi kepada keluarga korban. Di lokasi pantau hanya terlihat beberapa karyawan dan petugas keamanan.
"Lihat saja di sini (lokasi pantau) tidak ada petugas yang bisa memberikan informasi ke kita mengenai progres pencarian," ujar seorang anggota keluarga.
Pihak keluarga meminta perusahaan menunjukkan keseriusan dalam proses pencarian korban.
"Hidup mati itu ada di tangan Tuhan, kami paham hal itu. Yang kamu ingin lihat saat ini adalah keseriusan perusahaan mencari korban," tandas Kadir, perwakilan keluarga Syahnur, korban yang belum ditemukan. (*)