Breaking News
Berangkat Pakai 30 Speedboat, 100 Orang Kepung Buaya yang Menyerang Samma
Sampai ditambak, 100 orang, termasuk keluarga dan pawang buaya, langsung menguras air yang ada di tambak tersebut.
Penulis: Junisah |
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Junisah
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Mengetahui Samma meninggal dunia digigit buaya, keluarga Samma langsung menuju ke daerah tambak, di Pulau Mapat Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, pukul 10.00 Wita, Senin (1/2/2016).
Ada sekitar 30 speedboat yang ditumpangi 100 orang dari Tarakan menuju tambak dengan jarak tempuh satu jam dari Tarakan.
Sampai ditambak, 100 orang, termasuk keluarga dan pawang buaya, langsung menguras air yang ada di tambak tersebut.
Setelah air dibuang, barulah buaya terlihat. Mereka lantas beramai-ramai menangkap buaya itu menggunakan tombak. Tombak itu lalu ditusukkan ke leher buaya.
Sekitar pukul 14.00 Wita, buaya tersebut berhasil ditangkap dan diikat menggunakan tali.
Sekitar pukul 19.30 Wita, buaya dibawa ke Kantor Polres Tarakan menggunakan sebuah mobil.
Halim, salah satu orang yang ikut serta menangkap buaya mengaku, untuk menangkap buaya, air tambak harus dikuras.
(Baca juga: BREAKING NEWS: Samma Tewas Diserang Buaya Sepanjang Lima Meter, Berat 150 Kilogram)
Pasalnya kalau tidak dikuras, buaya tersebut akan semakin ganas.
“Setelah air dikuras dan air tinggal sedikit, barulah kelihatan buayanya dan langsung kami tombak lehernya,” katanya.
Halim mengatakan, di pulau Mapat banyak sekali buaya.
Oleh karena itu, para petambak harus ekstra hati-hati jika berada di kawasan tambak.
“Dulu itu sering kali ada korban yang dimakan buaya di tambak tersebut. Setelah 15 tahun berlalu, kini ada lagi yang menjadi korban digigit buaya,”ucapnya.
Mengetahui ada buaya dengan panjang lima meter dan berat sekitar 150 kilogram yang berhasil ditangkap, membuat ratusan warga Tarakan mendatangi Kantor Polres Tarakan.
Namun warga tidak diperbolehkan masuk oleh petugas.

Menumpuknya warga mengakibatkan kemacetan kendaraan di Jalan Yos Sudarso, tepatnya di depan Kantor Polres Tarakan.
Wiwik, seorang warga mengaku datang ke Polres Tarakan karena penasaran ingin mengetahui wujud buaya yang makan orang sampai meninggal dunia.
”Kepingin lihat buaya gedenya itu seperti apa. Karena tadi dikasih tahu teman ada buaya makan orang di Kantor Polres,” ujarnya sambil tersenyum.
Informasi yang dihimpun Tribun, buaya tersebut akhirnya ditembak polisi di Mapolres Tarakan. Jasadnya segera dikuburkan. (*)