Mall 6 Lantai Segera Didirikan di Bontang, Ini Progress Persiapannya
PT Nirvana mengucurkan investasi senilai Rp 60-80 miliar untuk pembangunan proyek ini.
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Impian warga Bontang untuk memiliki pusat perbelanjaan yang lengkap dan nyaman bakal segera terwujud.
PT Nirvana Development Tbk (NIRO), satu di antara pengembang ritel raksasa di Indonesia, berencana membangun mall 6 lantai di Kelurahan Tanjung Laut, Bontang Selatan, tahun ini.
Rencana ini disampaikan oleh Kasi Kerja Sama dan Promosi Badan Perijinan dan Penanaman Modal (BPPM) Kota Bontang, Puguh Harjanto, kepada Tribun, Jumat (5/2/2016).
“Ini bukan wacana lagi. Mereka (PT Nirvana Development) sudah memastikan paling lambat semester 2 tahun ini, proyek pembangunan mall di Tanjung Laut sudah mulai berjalan,” ujar Puguh Harjanto.
Ia mengungkapkan saat ini pihak NIRO sudah mengurus izin prinsip pembangunan mall 6 lantai.
Mall akan didirikan di atas lahan seluas 2 hektare, di jalan Selat Selayar Kelurahan Tanjung Laut, Kecamatan Bontang Selatan.
“Mereka sudah urus izin prinsip, sisa memenuhi administrasi lainnya baru mulai pengerjaan,” paparnya.
Ia mengungkapkan, PT Nirvana mengucurkan investasi senilai Rp 60-80 miliar untuk pembangunan proyek ini.
Rencananya, bangunan bakal didesain bertingkat, yakni 3 lantai menjulang ke atas dan 3 lantai di bagian bawah (basement). “Totalnya ada 6 lantai, 3 ke bawah dan 3 ke atas,” kata Puguh.
Dijelaskan, standar mall yang akan dibangun pihak NIRO bakal setara dengan mall besar lainnya di Kalimantan Timur.
Luasan tenant atau gerai bakal menyamai seperti merk dagang besar di pusat perbelanjaan pada umumnya.
“Besar pastinya, sama seperti brand-brand di Mall lainnya, bioskop atau super market sama besarnya,” katanya.
Sementara ini, pihaknya masih menunggu pihak kontraktor menyelesaikan syarat pembangunan yang dibutuhkan.
Dia optimistis, di bulan kelima seluruh perizinan bakal rampung.
Pun demikian, Puguh mengaku belum mengetahui tahapan detail proyek pembangunan mall ini hingga rampung.
“Biasanya proyek swasta seperti paling lama 2 tahun sudah rampung,” ujarnya. (*)