Curhat Menteri Puan Ketika Didatangi Nusron Wahid soal Program Poros Perbatasan

Puan lalu bertanya apa alasan program tersebut harus dilaksanakan, dan apa yang menjadi kendala?

TRIBUNKALTIM.CO/NIKO RURU
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani beserta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, melihat produk tanaman sayuran hidroponik, hasil pelatihan TKI di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa (16/2/2016). 

BACA JUGA: Usai Luncurkan Poros Perbatasan, Menteri Puan Maharani Berdialog dengan TKI

Dia berharap, program ini tidak berakhir setelah acara seremonial. Tetapi kegiatan monitoring dan evaluasi harus tetap berjalan.

“Kalau yang kita lakukan gotong royong ini memberikan dampak positif yang sangat banyak, harus banyak kita lakukan seperti ini. Bukan hanya di Kaltara, tetapi daerah lain di perbatasan juga,” ujarnya.

Dia mengingatkan pentingnya program seperti ini dilaksanakan di perbatasan negara. Apalagi, sebutnya, di Nunukan perputaran uang ringgit Malaysia lebih banyak daripada rupiah.

“Karena dia lebih percaya diri memegang ringgit daripada rupiah. Saya bertemu Gubernur BI, dia mengatakan memang hal ini yang menjadi persoalan di perbatasan,” ujarnya. (*)

***
Baca berita selengkapnya, eksklusif, terkini, unik dan menarik di Harian Tribun Kaltim
Seru, berinteraksi dengan 75 ribu netizen? Like fan page  fb TribunKaltim.co, Follow  twitter@tribunkaltim dan tonton Video YoutubeTribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved