Berita Eksklusif

Ini yang Dilakukan Pemerintah agar Kampung Tenun jadi Objek Wisata

Melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Komunikasi dan Informasi (Disbudparkominfo) sudah menyiapkan master plan yang sudah dilaksanakan sejak 2012 silam.

TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HP
Perajin menenun kain sarung Samarinda di Kampung Tenun. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Keinginan Pemkot Samarinda meningkatkan kawasan kampung tenun ternyata tidak main-main.

Melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Komunikasi dan Informasi (Disbudparkominfo) sudah menyiapkan master plan yang sudah dilaksanakan sejak 2012 silam.

Dari rencana itu pemerintah menginginkan kawasan Kampung Tenun menjadi kawasan yang benar-benar terpadu dan siap menjadi tujuan wisata di Samarinda. Untuk itu pihak Disbudparkominfo mencoba melakukan perubahan besar-besaran di kawasan tersebut.

Mulai menyiapkan dan membenahi insfrastruktur seperti pembangunan jalan, jembatan, serta mempercantik kawasan tersebut agar nantinya siap menjadi kawasan tujuan wisata yang mumpuni dari segi penampilan.

"Dari tahun 2012 kita sudah benahi beberapa insfrastruktur, karena kita ingin kampung tenun ini siap dari segi insfrastruktur," ujar Faisal.

Faisal mengatakan bahwa pembangunan ini memang dilakukan secara bertahap dari tahun 2012. Nantinya ditargetkan tahun 2017 Kampung Tenun sudah siap dipromosikan sebagai tempat tujuan wisata unggulan di Kota Samarinda.

Baca: Perajin tak Punya Penerus, Kampung Tenun pun Mulai Kehilangan Pamor

Hal ini bukan tanpa alasan, Faisal mengaku tidak ingin kampung tenun dipromosikan tanpa persiapan yang matang. Oleh sebab itu Faisal ingin pembangunan terus berlanjut dengan mempersiapkan semua aspek yang diperlukan agar Kampung Tenun siap dalam segala hal.

Selain itu kebutuhan pemasaran Faisal juga sudah mengupayakan beberapa cara untuk kembali meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap sarung samarinda ini. Salah satu caranya adalah membawa sarung Samarinda ini ke dunia modeling.

Hal itu dilakukan dengan membuat rancangan baju yang menggunakan unsur sarung Samarinda di dalamnya. Hal ini tentunyha meningkatkan nilai sarung Samarinda itu sendiri sekaligus memperkenalkan sarung Samarinda sebagai bahan dasar untuk dunia fesyen.

"Saya sudah pernah bikin desain baju yang menggunakan bahan dasar sarung Samarinda. Hal ini kan tentunya promosi sarung Samarinda itu sendiri. Karena jika hanya difungsikan sebagai sarung ya akan cukup sulit pemasarannya. Makanya coba saya bawa kain Samarinda ini ke dunia fesyen," ujar Faisal.

Faisal juga sempat mengatakan bahwa dirinya sudah beberapa kali mengadakan festival modelling yang mengharuskan pesertanya menggunakan bahan dasar dari sarung Samarinda sebagai bahan dasar dari baju hasil karya mereka.

Baca: Kampung Tenun Samarinda masih Perlu Berbenah

Selain itu di kalangan pegawai Pemkot Samarinda juga diberlakukan peraturan bahwa sekali dalam satu minggu setiap pegawai harus mengenakan baju bermotif kain Samarinda. Hal ini dimaksudkan untuk menimbulkan kecintaan masyarakat terhadap kain Samarinda.

Meski demikian Faisal menyatakan, dirinya menyadari tidak semua pegawai mengenakan kain asli. Namun dirinya tidak menganggap itu sebagai masalah. Faisal menegaskan, upaya menggunakan seragam kain sarung untuk menumbuhkan rasa cinta kepada banyak orang.

Faisal juga memberikan masukan kepada masyarakat di Kampung Tenun. Faisal berharap masyarakat kampun tetap kreatif mengembangkan kerajinan mereka dan tetap kooperatif dengan pemerintah untuk mengembangkan daerah Kampung Tenun. (*)

***

Seru, berinteraksi dengan 75 ribu netizen?

Like fan page  fb TribunKaltim.co, Follow  twitter@tribunkaltim dan tonton Video Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved