Breaking News

wisata

Perbatasan Aruk Sebagai Salah Satu Destinasi Wisata yang Memikat

Tapi selepas Pontianak, tak ada panorama yang bisa dinikmati. Selama lebih kurang tujuh jam, hanya rumput ilalang dan daerah sepi yang terlihat.

Editor: Martinus Wikan
www.kemendagri.go.id
Perbatasan Aruk 

Denyut kehidupan baru terasa menyala saat rombongan masuk ke wilayah Singkawang saat hari berganti malam. Hiasan lampion masih tertata apik. Nuansa perayaan Cap Go Meh, beberapa waktu lalu, masih sangat terasa. Saat malam hari, lampion-lampion tadi terlihat indah.

Atraksi lampu berwarna kemerahan sangat nyaman memanjakan mata. Di sinilah, rombongan Wonderful Indonesia rehat sejenak. Semua menginap di Hotel Khatulistiwa.

I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian pariwisata mengacungkan dua jempol untuk tim ini. Maklum, tim kecil beranggotakan lima orang itu punya misi menaikkan pamor perbatasan Aruk sebagai salah satu destinasi wisata yang memikat.

"Kami ikut membantu mempromosikan Festival Wonderful Indonesia lewat pemasangan iklan di radio-radio Malaysia. Pamflet, flyer dan Singapore info lain juga kami pampang di website KJRI Kuching. Saya optimistis, evennya bakal ramai. Akan banyak masyarakat Malaysia yang datang ke Aruk, 27 Februari nanti," papar Jahar Gultom.

Sore harinya, perjuangan tim Wonderful Indonesia belum berakhir. Di bawah komando Eddy Susilo, Kabid Festival Pemasaran Pariwisata Asia Tenggara Kemenpar, tim ini bergerak ke Swara Sambas FM.

Ini adalah satu-satunya radio yang masih mengudara di Kota Sambas. Gedungnya kecil. Sangat sederhana. Tapi, radio ini punya banyak pendengar.

Pendengar-pendengar setia itulah yang diharapkan bisa dirayu untuk berkunjung ke Festival Wonderful Indonesia di wilayah perbatasan Aruk.

"Ada banyak hiburan yang akan kami tampilkan. Dari mulai lomba nyanyi, atraksi pedangdut nasional, hingga lomba sumpit, semua ada. Kami akan menanamkan brand Wonderful Indonesia di perbatasan Aruk. Yang utama tentunya kami menginginkan warga Malaysia untuk bisa datang ke Indonesia," urai Eddy Susilo saat talk show.

Sambas akhirnya dijadikan pilihan untuk menginap. Parahnya medan yang akan dilalui menjadi alasan utama.

“Medan jalannya bakal sulit dilalui. Masih ada sekitar tiga jam lagi untuk sampai ke Aruk," tutur Eddy.

*** klik ikonnya

facebook        youtube             tweeter

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved