Kalijodo Dalam Sorotan

Haru, Warga Kalijodo Saling Ucapkan Salam Perpisahan

Terlihat beberapa warga disibukkan dengan seng, triplek, jendela, bangku, lemari, dan barang-barang lainnya.

Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Warga Kalijodo membongkar sendiri bangunannya jelang penggusuran, Minggu (28/2/2016). 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Warga Kalijodo terlihat sibuk mengosongkan tempat tinggal setelah Pemerintah provinsi DKI Jakarta melayangkan surat peringatan ketiga, Minggu (28/2/2016).

"Tok, tok, tok," terdengar suara ketukan palu saling saut dari bangunan yang ada di Kalijodo.

Mereka sibuk mengambil barang-barang yang masih bisa digunakan untuk dibawa ke tempat hunian baru.

Terlihat beberapa warga disibukkan dengan seng, triplek, jendela, bangku, lemari, dan barang-barang lainnya.

Mereka saling membantu satu sama lainnya membongkar rumahnya sendiri.

Mereka menggotongnya, kemudian ditaruh ke mobil pikap.

Baca: Besok Kalijodo Diratakan, Sejumlah Alat Berat Sudah Siap di Lokasi

Tidak lupa, beberapa di antara mereka menyampaikan salam perpisahan satu sama lain.

Seorang penjaga warung yang telah berjualan selama empat tahun di sebuah bilik berukuran 2 x 4 meter bernama Jumi terlihat menangis tersedu.

Dirinya mengeluarkan air mata karena harus berpisah dengan sahabatnya yang telah tinggal di Kalijodo selama 20 tahun.

"Sampai ketemu lagi ya bu, hati-hati di jalan," kata Ibu Jumi kepada sahabatnya mengucapkan salam perpisahan.

Diketahui, sahabatnya itu akan pulang kampung ke Jawa.

Baca: Setelah Kalijodo, Permukiman di Kolong Tol Ini Akan Ditertibkan

Menurut informasi yang dihimpun, ibu itu merupakan pemilik dua lantai kos-kosan dengan 14 kamar di Kalijodo.

Dia menyewakannya seharga Rp 400 ribu untuk kamar atas dan Rp 500 ribu untuk kamar bawah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved