Gerhana Matahari Total
Pertama Digelar, Suasana Shalat Gerhana di Masjid Ini Mirip Shalat Ied
"Seharusnya masyarakat lebih banyak beristighfar dalam momentum ini," katanya.
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Momentum Gerhana Matahari Total (GMT) di wilayah Kalimantan Timur juga disambut dengan penyelenggaraan shalat gerhana di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Rabu (9/3/2016).
Terdapat beberapa institusi dan pengurus masjid yang menggelar shalat kusuf di beberapa lokasi. Satu di antaranya di Masjid Daarussalaam, Swarga Bara.
Sejak pukul 07.00 Wita, satu demi satu warga mulai hadir di masjid. Perlahan namun pasti, jamaah kian membludak, bahkan meluber hingga teras samping kanan, kiri, dan belakang.
Shalat dilaksanakan pada pukul 07.45 hingga 08.05 Wita, dipimpin Ustadz Munif Naim, Lc, M.Pd.
(Baca juga: 200 Warga Tenggarong Ikut Salat Gerhana, Ini Pesan Ustadz Hartono)
Saat menyampaikan khutbah, Ustadz Munif mengingatkan bahwa momentum gerhana semestinya menjadi momentum perenungan tentang besarnya kekuasaan Allah dalam mengendalikan alam semesta.
Juga menjadi kesempatan mengintrospeksi diri terkait kesiapan bekal menghadapi Hari Kiamat, yang kedatangannya tak dapat diprediksi.
"Seharusnya masyarakat lebih banyak beristighfar dalam momentum ini," katanya.
Ia pun menyebutkan, meskipun tertutupnya matahari oleh kegelapan merupakan peristiwa besar yang menakutkan, ada yang lebih berbahaya.
Yaitu tertutupnya hati oleh kegelapan, sehingga manusia tidak mampu lagi menjalani kehidupan sesuai tuntunanNya dan untuk mencari keridhaanNya. Hal itu dikatakannya sebagai malapetaka yang besar.
Usai rangkaian shalat, Ustadz Munif yang merupakan pembina di Yayasan Pembina Muslim Daarussalaam (YPMD) Sangatta mengatakan shalat gerhana matahari kali ini merupakan yang pertama kali digelar.
"Alhamdulillaah, dihadiri ratusan orang. Ini pertama kalinya untuk shalat gerhana matahari. Sedangkan untuk shalat gerhana bulan sudah dua kali," katanya.
Beberapa warga menyatakan bersyukur melihat banyaknya peserta shalat gerhana kali ini.
"Alhamdulillaah, ramainya seperti suasana shalat ied," kata seorang warga. (*)