Jaringan Kelompok ISIS

Menyedihkan, Kisah Wanita yang Diculik dan Dijual sebagai Budak Pelacuran oleh ISIS

Bagi para militan ISIS yang ingin bersetubuh dengan wanita ini, mereka tinggal memilih wanita yang disukai.

Daniel Leal-Olivas
Khalida, diculik militan ISIS. Ia dijadikan budak seks dan diperjualbelikan layaknya barang. 

TRIBUNKALTIM.CO -- Khalida merupakan satu diantara 800 wanita di Yazidi, Irak, yang dipajang oleh militan ISIS seperti dalam sebuah showroom mobil.

Bagi para militan ISIS yang ingin bersetubuh dengan wanita ini, mereka tinggal memilih wanita yang disukai.

Khalida (20) mengaku telah diculik dan dibawa ke Raqqa, sebuah tempat dimana ia dan ratusan wanita lainnya dipajang layaknya daging di pasar.

Wanita-wanita ini dihargai $20 atau sekitar Rp 200.000. Harga diri wanita-wanita ini dijatuhkan bagaikan mainan bahkan seperti sebuah hadiah yang bisa dibeli dengan harga cuma-cuma.

Selain itu, wanita yang memiliki wajah cantik akan ditempatkan di ruangan khusus 'VIP'. Dikhususkan bagi para pemimpin petinggi ISIS yang hanya bisa memilih wanita favoritnya tiga hingga 4 orang wanita untuk dijadikan budak pelacuran.

Khalida sendiri telah dijual sebanyak 8 kali dalam waktu 16 bulan setelah diculik.

Baca: Takut Dijadikan Budak Seks oleh Militan ISIS, Bocah Perempuan Ini Bakar Wajahnya agar Jelek

Awalnya ia pernah dibeli oleh seorang lelaki tua dengan jenggot berwarna putih, Khalida disekap disebuah ruangan yang sangat sempit kemudian diperkosa.

Khalida juga mendapatkan pukulan dari istri pria tua tersebut karena diduga telah menggoda suaminya.

Kisah tragis tersebut hanya baru permulaan saja yang dialami wanita ini. Selanjutnya selama waktu beberapa bulan setiap harinya ia mendapat perlakuan yang sangat kejam.

Khalida diperkosa tiga kali dalam sehari dan dibiarkan jatuh pingsan setelah diperkosa.

Disiksa secara brutal, diperjualbelikan sebanyak 8 kali oleh pria hidung belang.

Banyak diantara wanita-wanita tersebut yang mencoba bunuh diri beberapa kali karena tidak sanggup menjalani kehidupan penuh siksaan.

Khalida sendiri memutuskan untuk membuat tato pada pergelangan tangannya dengan tulisan nama ayahnya, agar jika ia meninggal tubuhnya bisa diidentifikasi.

Akhirnya Khalida dapat bebas setelah tuan yang membelinya menjual Khalida kepada keluarganya seharga $24.000 atau sekitar Rp 300 juta.

Setelah bebas, ia berani memberikan suaranya kepada seluruh dunia mengenai pengalaman buruk yang dialaminya.

"Militan ISIS telah melakukan semua hal kejam kepadaku. Saya hanya ingin mengungkapkan bahwa apa yang kualami selama ini kepada semua orang agar mereka mengerti bahwa banyak wanita di Yazidi yang menderita." ungkap Khalida, dikutip melalui DailyMail. (*)

Netizen yang baik hati, kunjungi juga twitter kami @tribunkaltim serta Tonton Video YoutubeTribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved