Sindikat Cyber Crime Internasional
Digerebek Polisi, Sindikat WNA Ungkapkan Incar Orang Kaya
Balikpapan kembali digemparkan dengan aksi penggerebekan Warga Negara Asing (WNA) asal Cina dan Taiwan.
Penulis: tribunkaltim |
"Maka dari itu bisa dilihat di TKP yang diduga sebagai tempat melakukan aksi, kami temukan meja-meja, kursi dan keyboard. Pelaku bisa seolah-olah memerankan operator dari kantor. Apakah dia berpura menjadi polisi, jaksa atau hakim. Namun sebelumnya korban sudah di profilin, calon korban rata-rata orang mempunyai uang banyak (kaya)," bebernya.n
Misalnya, pelaku mengatasnamakan dirinya dari kepolisian sektor di Taiwan atau Cina saat menghubungi korban.
Kendati aktivitas komunikasi pelaku dilakukan di Indonesia, menariknya yang muncul di telepon seluler korban nomor lokal negara tersebut.
"Bisa disetting melalui software, padahal telponnya lewat internet. Di TKP internet masih aktif, diperkirakan langganan di atas Rp 10 juta. Karena kalau tidak kuat, suaranya turun naik," katanya.
Pada mulanya, pihaknya tidak tahu dalam rangka apa 42 WNA ke Balikpapan, namun berdasarkan hasil investigasi, akhirnya, menemukan markas tempat para pelaku bekerja.
Baca: Virus Internet Bobol Tiga Bank Besar di Indonesia
Rumah besar di Jalan Sudirman No 2 RT 19, Damai Bahagia, Balikpapan Selatan. "Bisa dibilang di tempat yang dikatakan tidak mencurigakan, depan mal besar di Balikpapan, yang ternyata di dalamnya tinggal 100 orang," ujarnya.
Hingga saat ini pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi, untuk menemukan siapa orang dibalik jaringan tersebut.
"Untuk menyewa rumah dengan biaya per bulan sekian puluh juta, belum lagi buat operasional, makan. Pasti ada yang membiayai, oknum dengan modal besar," jelas Kapolres.
Pihaknya berkoordinasi dengan Mabes Polri terkait upaya menjalin komunikasi kepada pihak kepolisian China dan Taiwan.
Sebanyak 42 WNA sementara di tahan di rumah detensi Balikpapan, hingga kepentingan penyelidikan pidana selesai.
"Kesulitannya saat ini terletak pada korban, mengingat mereka bukan di Indonesia. Kenapa TKP belum saya bereskan? Biasanya dari pemerintah China akan datang melihat TKP atau Taiwan," urainya.
Sementara ini pihaknya memberikan police line di rumah tersebut, dalam waktu dekat bila dibutuhkan akan dilakukan rekonstruksi ulang.
Terpisah Kepala Sub Seksi Penindakan Kantor Imigrasi Kelas I Balikpapan Andi Febri Rinaldi mengungkapkan jika terbukti 42 WNA asal Cina dan Taiwan sebagai pelaku cyber crime, sepenuhnya penanganan dilimpahkan ke Dirjen Imigrasi.