Milisi Abu Sayyaf
Media Filipina Sebut Perusahaan Setor Rp 14 Miliar Sebelum 10 WNI Bebas, Indonesia Bilang Nol Rupiah
Disebutkan, sepuluh warga negara Indonesia bebas dari cengkeraman militan Abu Sayyaf usai menyerahkan uang tebusan sebesar Rp 14 miliar.
Kini, otoritas Filipina meyakini kelompok itu masih menahan 11 orang sandera.
Di antaranya adalah empat WNI, empat warga Malaysia, seorang warga Kanada, seorang warga Norwegia, dan seorang warga Belanda.
BACA JUGA: Video - 10 WNI yang Disandera Abu Sayyaf Makan Bersama Gubernur Sulu
Presiden Joko Widodo bersyukur sepuluh WNI dibebaskan Abu Sayyaf. Rasa syukur Jokowi itu menyembul usai bertemu Menlu Retno Marsudi, Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Bogor, Jawa Barat.
"Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya 10 ABK WNI yang disandera kelompok bersenjata sejak 26 Maret lalu saat ini telah dapat dibebaskan," ujar Jokowi.
Menurutnya, sepuluh WNI menuju ke Jakarta dari Zamboanga, Filipina. Mereka tiba di Jakarta pada pukul 10.00 WIB.
10 WNI itu disandera sejak 26 Maret 2016. Penyanderanya yang berafiliasi dengan Abu Sayyaf meminta tebusan sebesar 50 juta peso atau setara dengan Rp 14,2 miliar.
Para WNI tersebut adalah ABK dari kapal Brahma 12 yang menarik kapal tongkang Anand 12 yang berisi 7.000 metrik ton batu bara.
VIktor: 10 ABKBebas Tanpa Mengeluarkan Dana Sepeser Pun
Berita di media Filipina ini tentu saja berbeda dengan pengakuan Ketua Fraksi NasDem DPR RI, Viktor B Laiskodat, yang ikut dalam upaya pembebasan sandera.
Menurut Viktor mengatakan pembebasan 10 ABK yang disandera Abu Sayyaf tanpa mengeluarkan dana sepeser pun.
Ia menyampaikan bahwa proses pembebeasan mereka murni karena negosiasi antarlembaga seperti Yayasan Sukma, Media Grup dan Partai NasDem.
"Pembebasan ini murni negosiasi, jadi tidak ada uang yang diminta oleh Abu Sayyaf sebanyak 50 juta peso itu," jelas Viktor dalam keterangan yang diterima.
BACA JUGA: Setelah Periksa Kesehatan, 10 ABK Istirahat di RSPAD Gatot Subroto
Diketahui bahwa 10 orang ABK yang disandera Abu Sayyaf tiba di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Minggu (1/5/2016) pukul 23.30 WIB. Mereka disambut Menteri Luar Negeri Retno dan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo.
Usai tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, sepuluh bekas sandera dibawa ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.