Jaringan Kelompok ISIS

Pejuang ISIS Ini Ungkapkan Rindu Keluarganya dan Makanan Enak di Inggris

Dalam wawancara tersebut Abu juga mengatakan jika ia dipaksa pergi ke Suriah untuk membalas dendam atas pembunuhan anak-anak.

dailymail.co.uk
Pejuang ISIS asal Inggris yang merindukan keluarganya di London saat diwawancarai jurnalis Amerika. 

TRIBUNKALTIM.CO, SURIAH - Seorang pejuang ISIS yang berasal dari Inggris, mengaku telah meninggalkan negaranya untuk bergabung menjadi seorang militan ISIS di Suriah.

Pria yang diketahui bernama Abu Abdullah Britani, dalam wawancara yang dilakukan oleh sebuah organisasi berita meliput perihal seputar alasan mengapa pria ini memutuskan untuk melakukan jihad di Suriah Utara.

Dalam wawancara tersebut Abu juga mengatakan jika ia dipaksa pergi ke Suriah untuk membalas dendam atas pembunuhan anak-anak.

Tonton juga: VIDEO -- ISIS Rekrut Anak-anak Indonesia untuk Jadi Tentaranya

Selama sesi wawancara ia menutupi seluruh wajahnya menggunakan selendang dan kacamata untuk menutupi identitasnya.

Selain itu, Abu menjelaskan jika kepergiannya ke Suriah merupakan suatu kewajiban sebagai seorang muslim dan harus berjuang melakukan jihad.

Bilal Abdul Kareem seorang jurnalis asal Amerika yang mewawancarainya ketika menanyakan perihal apa yang akan ia lakukan setelah kembali pulang ke rumahnya di Inggris, dengan tegas Abu berkata tidak akan kembali pulang ke rumahnya.

Meskipun selama menjadi pejuang ISIS ia begitu merindukan rumahnya yang nyaman beserta sanak saudaranya.

Berbicara dengan logat Inggris yang kental, Abu mengatakan "Tidak, saya tidak akan kembali ke rumah dan saya sangat yakin tidak berencana pulang ke rumah," ujarnya.

Baca juga: Mencoba Kabur, ISIS Bakar Hidup-hidup Pasutri dan Tiga Balita

"Saya merindukan rumah, teman-temanku, keluarga dan mungkin beberapa keluargaku ada yang menyaksikan tayangan ini.
Saya juga merindukan berbagai makanan di sana terutama toko kue Greggs. Tapi bagi saya semua ini bersifat material. Saya tidak akan membuat keputusan berdasarkan keinginan perut," tambahnya.

Ia juga menambahkan, jika tindakan pembunuhan yang dilakukan selama menjadi pejuang ISIS itu sangat kejam dan haus darah.

Sementara itu, pria asal Inggris itu juga mengungkapkan pernah terluka parah dalam pertempuran.

Dan terkadang ia menemukan pasukan tentara Suriah melarikan diri dari medan pertempuran sebelum pasukannya mencapai posisi mereka. (*)

***

Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.

Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved