Berita Eksklusif

Jangankan Kirim Uang ke Kampung, untuk Makan Saja Susah. . .

Menurut lelaki yang mengontrak rumah tak jauh dari lokalisasi tersebut, sepinya pengunjung Km 17 semakin terasa dalam kurun waktu empat bulan terakhir

Penulis: tribunkaltim |
TRIBUN KALTIM/AZHAR SRIYONO
Salah satu rumah kawasan Lembah Harapan Baru Km 17 Balikpapan yang kini dinilai sepi, Rabu (18/5/2016). Terlihat beberapa PSK berdiri di depan pintu rumahnya. 

"Sepi mas. Dulu saat rame, saya masih bisa bawa Rp 1 juta setiap malam. Sekarang Rp 400 ribu aja sudah lumayan," katanya yang enggan diketahui identitasnya.

Baca: Tamu Lokalisasi Semakin Sepi, Mucikari Ini Bingung Nafkahi Keluarga

Menurut lelaki yang mengontrak rumah tak jauh dari lokalisasi tersebut, sepinya pengunjung Km 17 semakin terasa dalam kurun waktu empat bulan terakhir.

Pemilik warung klontongan, yang terletak di dekat lapangan parkir, juga mengaku hal serupa. Omset penjualannya kini drastis menurun. Saking sepinya penjualan, dia tidak berani melayani pembeli yang utang alias "kasbon" dari para penghuni wisma.

"Saya tidak bisa kasih tahu berapa persen yang jelas turun drastis. Paling hanya orang daerah sini yang beli, kalau tamu jarang," kata pemilik warung yang enggan diketahui identitasnya.

Ketua RT 38 Karang Joang yang lokasinya berada di lokalisasi Km 17 dan sekaligus salah satu pemilik wisma, Nur Ali mengatakan sangat sedih melihat situasi sekarang. Ia sangat tak tega melihat kondisi para penghuni yang tak lagi memiliki pendapatan cukup untuk menghidupi kehidupan sehari-hari.

"Jangankan untuk mengirim uang ke keluarga di kampung, untuk makan saja susah kadang mau tak mau kita ini yang orang lama kasih mereka makan," katanya.

Baca: Nina Bingung Cari Kerja Pasca Penutupan Lokalisasi, Ia Berharap Bisa Punya Uang untuk Beli Sawah

Bongkar Paksa
Akhir Mei, Satpol PP Pemkot Balikpapan meninjau langsung lokasi prostitusi di Manggar Sari, Balikpapan Timur sebagai tinjauan akhir pembersihan bilik-bilik kamar.

Demikian diungkapkan Kepala Satpol PP Kota Balikpapan, Kompol Freddy Pasaribu kepada Tribun melalui sambungan telepon, pada Rabu (18/5/2016). Peninjauan akhir untuk melihat komitmen dalam niat menutup usaha prostitusi.

"Kami sudah beri tanda silang merah dengan alat pilox. Yang kami beri tanda untuk segera membongkar sendiri. Jika nanti sampai akhir Mei kami masih melihat ada bilik-bilik kamar, kami akan angkut. Bongkar paksa," ujarnya.

Baca: Satu per Satu Lokalisasi Ditutup, Para PSK pun Pulang Kampung

Rencananya, tinjauan lapangan Kesatuan Satpol PP Kota Balikpapan akhir Mei nanti akan diterjunkan 90 personel dengan dilengkapi kendaraan truk alat angkut pembongkaran puing-puing bilik kamar.

"Kami hanya mau mengecek saja. Warga pasti sekarang sudah ada yang membongkar sendiri. Kami sudah lama berdialog dengan kepala lingkungan, lurah dan camat. Kami sudah berikan waktu lima bulan yang lalu untuk ditutup," tutur Freddy.

Pembersihan lokasi prostitusi di Manggar Sari merupakan amanat dari Peraturan Walikota Nomor 21 tahun 2004, mengenai larangan adanya praktek lokalisasi dan lokasi prostitusi di Kota Balikpapan serta juga menyambut bulan suci Ramadhan bagi kaum muslim yang akan menjalankan ibdah puasa sebulan penuh.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved