Penutupan Lokalisasi

Hari Terakhir di Lokalisasi Bayur, PSK Masih Sempat Layani 4 Tamu

Bahkan hari‑hari terakhir lokalisasi yang memiliki luas sekitar 2 hektar itu bakal ditutup, dirinya masih menjajakan diri.

Penulis: tribunkaltim |
TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HP
Kondisi lokalisasi Bayur jelang penutupan, Rabu (31/5/2016). 

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Christoper Desmawangga dan Margareta Sarita

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ita (29), bukan nama sebenarnya, seorang pekerja seks komersial (PSK) yang bekerja di Wisma Mekar Sari, Lokalisasi Bayur belum juga mempersiapkan diri menjelang penutupan lokalisasi hari ini, Rabu (1/6/2016).

Bahkan hari‑hari terakhir lokalisasi yang memiliki luas sekitar 2 hektar itu bakal ditutup, dirinya masih menjajakan diri.

"Malam ini sampai pagi tidak boleh lagi beroperasi, jadi ya di wisma saja. Tidak ada persiapan, packing baju juga belum, karena memang belum ada kejelasan tentang penutupan. Termasuk dengan pesangon," ungkapnya yang mengaku baru 3 bulan di Samarinda, Selasa (31/5/2016).

Ita mengaku hari terakhir berada di lokalisasi sebelum ditutup, dirinya sempat melayani empat tamu. Dia menilai hasil melayani empat tamu tersebut lumayan untuk tambah‑tambah penghasilannya.

Baca: Lokalisasi Km 17 Mau Ditutup tapi PSK Berpakaian Minim Masih Bersliweran

Namun Ita mengakui, dirinya tidak dapat pergi ke kampung halamannya dalam waktu dekat, kendati dipaksa oleh pemerintah. Pasalnya dirinya sudah memesan tiket pulang pesawat pada 30 Juni mendatang.

"Malam lalu, saya sempat layani empat tamu, lumayan lah untuk tambahan kalau memang disuruh pulang," ucap wanita asal Semarang, Jawa Tengah itu.

Dia sangat mendukung dengan rencana dari pemerintah, pasalnya dia mengaku tidak akan terus menerus bekerja sebagai wanita pemuas nafsu pria itu, dia pun ingin berubah dan bekerja dengan baik, dan dapat menata hidup yang lebih baik lagi.

"Saya pribadi mendukung dengan rencana pemerintah itu, tapi jangan dadakanlah, berilah kami waktu lagi, setahun lagi kalau bisa, jadi saya bisa punya modal lebih, kalau pesangon itu saja, ya tidak cukup untuk mulai usaha," ungkapnya pasrah.

Pemkab Kutai Timur sudah memastikan menutup seluruh lokalisasi di wilayah Kutai Timur yang masih aktif pada 1 Juni sesuai instruksi Gubernur Kaltim.

Baca: BREAKING NEWS -- Jelang Penutupan Jalan Menuju Lokalisasi Bayur Macet

PSK pasca penutupan masih dalam penggodokan. Apakah akan dipulangkan, atau diberi keterampilan agar para pekerja seks tersebut beralih profesi menjadi lebih baik.

Ketua Tim Penutupan Lokalisasi Kutim, Mugeni mengatakan pihaknya cenderung memulangkan para penghuni lokalisasi di Kutim. Seperti pengalaman yang lalu saat penutupan eks lokalisasi Kampung Kajang, ternyata ada beberapa yang kembali ke Kutim dan bekerja kembali di beberapa THM.

Untuk lokasi‑lokasi menurut Mugeni masih dikoordinasikan pemanfaatannya. Karena mau dihancurkan, rumah‑rumah di area lokalisasi tersebut milik warga setempat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved