Ramadhanku

Ibu Eni Kaget dan Ucapkan Terima Kasih Atas Kepedulian Netizen Galang Dana

Inne mengatakan bahwa ibu Eni kaget karena tiba-tiba teman dan tetangganya menghubunginya soal razia di warung miliknya.

Penulis: Syaiful Syafar |
screenshot video Kompas TV
Ibu Eni menangis saat dagangannya diangkut petugas Satpol PP Kota Serang, Banten, Jumat (9/6/2016). 

TRIBUNKALTIM.CO -- Ibu Eni, pemilik warung makan di kota Serang, Banten yang menangis gara-gara dagangannya dirazia Satpol PP kini bisa tersenyum.

Ia tak menyangka begitu banyak orang yang peduli padanya hingga melakukan penggalangan dana.

Atas inisiatif itu, ibu Eni pun menitip ucapan terima kasih. Ucapan itu ia titip lewat seorang netizen bernama Inne Nathalia yang sudah bertemu langsung.

Inne mengatakan bahwa ibu Eni kaget karena tiba-tiba teman dan tetangganya menghubunginya soal razia di warung miliknya.

Seperti diberitakan, ibu Eni dirazia Satpol PP Pemkot Serang pada Jumat (19/6/2016). Ia dianggap melanggar aturan larangan warung buka siang hari di bulan suci Ramadhan.

Ibu Eni menangis sambil memohon kepada aparat agar dagangannya tidak diangkut. Namun tangisannya tak dihiraukan. Aparat tetap mengangkut barang dagangan secara paksa.

Video razia ini kemudian menyebar di media sosial dan menjadi viral. Kemudian seorang netizen bernama Dwika Putra melakukan penggalangan dana untuk membantu ibu Eni.

Penggalangan dana tersebut baru dia mulai tengah malam tadi melalui akun Twitter miliknya, @dwikaputra, hasilnya tak terduga sudah terkumpul ratusan juta rupiah.

Rekan Dwika, Inne Nathalia yang baru saja mengunjungi ibu Eni berbagi cerita melalui akun Twitternya, @InNath. Berikut cuitannya:

"1. Bu Eni sekarang lg di warungnya, mulai masak buat jualan ntar sore. Dr dirazia kmrn smp saat ini blm jualan lagi.

2. Sepanjang nelepon, suaranya Bu Eni kedengeran riang dan terharu. Betul2 nggak nyangka kalo banyak yg peduli, katanya.

3. Saya lbh banyak ngobrol tanya2 keadaan si ibu. Blm singgung byk soal bantuan, nanti biar porsinya @dwikaputra dkk saja yg ngomong.

4. Bu Eni tinggal ngga jauh dari lokasi jualannya di pasar Rau, Serang. Tinggal hanya berdua suaminya krn anak2nya sudah berumah tangga.

5. Saya ngobrol sama bu Eni ga terlalu lama, 6 menitan. Ga enak jg ganggu krn bu Eni lg masak buat nanti buka puasa.

6. Obrolan seputar si ibu dan jualannya, juga sedikit tentang suami, anak dan cucunya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved