Ramadhanku

Utamakan Kepemimpinan, Ponpes Modern Asy Syifa Wajibkan Santri Ikut Pramuka

Mengenakan kemeja batik motif bunga cengkeh, Ustadz Umar berkenan menemui Tribun dan menceritakan sejarah berdirinya Ponpes Asy Syifa.

Penulis: Budi Susilo |
TRIBUNKALTIM/BUDISUSILO
Puluhan santriwati mengantre di luar ruang kelas belajar untuk presentasi hafalan pidato keislaman berbahasa Arab dan Inggris di depan kakak kelasnya. 

Anak didik di ponpes digilir menjadi seorang pemimpin bagi kelompok belajarnya agar supaya bisa sama-sama merasakan bagaimana menjalankan amanah seorang pemimpin.

"Semacam ketua kelas. Yang mengurus absensi, memimpin doa, mengorganisasi santri hingga yang mengawasi dan mengayomi santri," tutur pria kelahiran 7 Agustus 1969 di Banualawas Kalimantan Selatan ini.

Upaya memaksimalkan bobot kepemimpinan, para santri dididik mahir berkomunikasi dengan bahasa Arab dan Inggris. Sebab, tegas Umar, seorang pemimpin itu mesti cerdas dalam berkomunikasi. Keberhasilan pemimpin satu di antaranya diukur dari komunikasinya yang bijak dengan siapa saja.

"Setiap santri yang mau pulang ke asrama diwajibkan menyetor hafalan pidato bahasa Arab dan Inggris. Supaya muncul rasa percaya diri dan menguasai komunikasi dengan baik," kata penyuka makanan Bingka ini. (*)

***

Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.

Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved