Ramadhanku
Utamakan Kepemimpinan, Ponpes Modern Asy Syifa Wajibkan Santri Ikut Pramuka
Mengenakan kemeja batik motif bunga cengkeh, Ustadz Umar berkenan menemui Tribun dan menceritakan sejarah berdirinya Ponpes Asy Syifa.
Penulis: Budi Susilo |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kehadiran Pondok Pesantren Modern Asy Syifa di Kota Balikpapan diibaratkan oase yang muncul di hamparan padang pasir.
Lembaga pendidikan berbasiskan Islam dan nasional ini memberi warna sistem pendidikan di kota minyak. Satu di antaranya menelurkan bibit-bibit pemimpin ideal yang siap terjun di tengah masyarakat.
Senja sebentar lagi tiba. Menjelang waktu berbuka puasa, Tribun menyambangi kediaman Wakil Pimpinan Kampus I Ponpes Asy Syifa Ustaz Umar As Sidiq, sekitar 50 meter dari bangunan sekolah Ponpes Putri Asy Syifa.
Mengenakan kemeja batik motif bunga cengkeh, Ustadz Umar berkenan menemui Tribun dan menceritakan sejarah berdirinya Ponpes Asy Syifa.
Baca: Ponpes Ribathul Khail Punya 10 Ruko untuk Operasional Pesantren
"Pesantren ini berdiri sejak 1987. Dahulu kurikulumnya masih salafiyah, namun perkembangan zaman mengikuti kebutuhan umat, ponpes kami ubah menjadi modern, layaknya Ponpes Gontor," tuturnya di pelataran rumah yang asri itu.
Keunggulannya, setiap anak didik yang menimba ilmu di jenjang pendidikan Ponpes Asy Syifa ditajamkan karakter, terutama membentuk kepemimpinannya melalui media Pramuka dan pembelajaran bahasa asing.
Menurut Ustadz Umar, bagi calon santri baik pria maupun wanita yang mendaftar di Ponpes Asy Syifa dipersyaratkan harus siap mengikuti Pramuka yang diselenggarakan ponpes.
Saat diterima di Ponpes Asy Syifa tidak boleh menolak, apalagi beralasan malas ikut organisasi Pramuka. Kecuali jika ada halangan keterbatasan fisik tentu saja akan diberi keringanan.
"Santri yang punya riwayat penyakit dalam tidak dilibatkan kegiatan Pramuka yang mengeluarkan tenaga dan fisik. Kami alihkan kegiatan Pramuka yang sifatnya teori penanaman jiwa-jiwa kepemimpinan," ungkap Umar.
Baca: Setiap Subuh Santri di Ponpes Darul Qurra Wajib Setor Hafalan Al Quran
Melalui wadah Pramuka, para santri bisa berekspresi diri dan menyerap ilmu-limu kepemimpinan yang berbasiskan nilai-nilai keislaman dan nasionalisme Indonesia.
Melalui Pramuka, para santri akan ditumbuhkan jiwa kesederhanaan, kemandirian, keikhlasan, ukuwah Islamiyah, berbudi tinggi, berwawasan luas, berpikiran merdeka, kedisiplinan, dan berbadan sehat.
Satu contoh membentuk karakter seorang pemimpin di Ponpes Asy Syifa ialah memanfaatkan waktu secara tepat dan berdaya guna. Santri diwajibkan mematuhi aturan gaya hidup ponpes, mulai pagi hingga malam terkonsep dengan adab keislaman.
"Pagi shalat subuh, mengaji, lalu belajar pendidikan formal, setelah itu ikut kegiatan keislaman Ponpes Asy Syifa hingga sampai jam 10 malam sudah wajib tidur. Tengah malam tidak boleh ada yang berkeliaran di luar asrama," kata lulusan tarbiyah dari Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Balikpapan ini.
Anak didik di ponpes digilir menjadi seorang pemimpin bagi kelompok belajarnya agar supaya bisa sama-sama merasakan bagaimana menjalankan amanah seorang pemimpin.
"Semacam ketua kelas. Yang mengurus absensi, memimpin doa, mengorganisasi santri hingga yang mengawasi dan mengayomi santri," tutur pria kelahiran 7 Agustus 1969 di Banualawas Kalimantan Selatan ini.
Upaya memaksimalkan bobot kepemimpinan, para santri dididik mahir berkomunikasi dengan bahasa Arab dan Inggris. Sebab, tegas Umar, seorang pemimpin itu mesti cerdas dalam berkomunikasi. Keberhasilan pemimpin satu di antaranya diukur dari komunikasinya yang bijak dengan siapa saja.
"Setiap santri yang mau pulang ke asrama diwajibkan menyetor hafalan pidato bahasa Arab dan Inggris. Supaya muncul rasa percaya diri dan menguasai komunikasi dengan baik," kata penyuka makanan Bingka ini. (*)
***
Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.
Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim