Ramadhanku
Kontainer Difungsikan Jadi Bangunan, Santri Wajib Hafal Lima Kata Bahasa Inggris per Hari
Mungkin satu-satunya pesantren di Indonesia yang bangunannya terbuat dari kontainer.
TRIBUNKALTIM.CO - SEDERHANA. Mungkin ini kata yang tepat menggambarkan lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Nurul Khaeraat Al Muhibbiin Balikpapan.
Ponpes pesantren yang terletak di Jalan Sepinggan Baru, RT 17, Sepinggan Baru, Balikpapan bisa dibilang sangat sederhana dan unik.
Mungkin satu-satunya pesantren di Indonesia yang bangunannya terbuat dari kontainer.
Saat memasuki lingkungan ponpes modern ini orang tak menyangka bahwa di bangunan tersebut terdapat kegiatan belajar mengajar para santri.
Dari luar, tampak bangunan tertutup tenda warna biru dengan dua papan nama sebagai penanda. Perjalanan menuju ponpes ini cukup menantang. Terlebih saat hujan, jalan menuju pesanten berlumpur penuh kubangan.
Ponpes yang berdiri di atas lahan seluas 7.680 M2 terdiri dari bangunan berupa kontainer bekas yang dimodifikasi sebagai bilik-bilik santri, pengajar, dan pimpinan pondok.
Satu kontainer diberi pintu dan jendela khusus diperuntukkan bagi delapan santri. Untuk mengurangi hawa panas, di langit-langit dipasang kipas angin. Selain berfungsi untuk menyegarkan udara ruang, sekaligus mengusir nyamuk.
(Baca juga: Bulan Puasa Perpustakaan Tetap Buka Sampai Sore)
Menurut pemimpin Ponpes Nurul Khaeraat Al Muhibbiin Balikpapan, Habib Mahdar bin Abubakar Al-Qadri MA, ponpes modern dirintis adiknya, Habib Farid bin Abubakar Al-Qadri.
Habib Farid sebenarnya bukan juru dakwah, melainkan pengusaha yang banyak tinggal di Batam. Namun karena berasal dari keluarga Habib, maka jiwa dakwah tetap bergelora di dalam hatinya.
Pondok modern berawal dari pendirian Majelis Ta'lim Nurul Khairaat lil Muhibbin di Kalimantan dan kemudian berkembang pusat. Majelis ta'lim ini memiliki 40 cabang di seluruh Kalimantan.
Sejak saat itu banyak permintaan mendirikan pondok. Oleh karenanya, Habib Farid menyisihkan keuntungan bisnisnya untuk urusan dakwah. Hingga akhirnya berdirilah lembaga pendidikan Ponpes Modern Nurul Khaeraat Al Muhibbiin Balikpapan.
Di penghujung 2006, bangunan mushala berdiri. Tempat ini dijadikan tempat pembelajaran bagi para santri. Meski telah memiliki mushala, namun selama 2 tahun pertama fasilitas listrik dan air belum ada.
"Saat ini menampung sekitar 10 anak yatim yang gratis belajar dan hidup di pesantren sesuai amanat Habib Farid, " ujar Habib Mahdar.
Selama itu pula pengurus dan santri saling bahu-membahu mengangkut air dari sumur terletak di permukiman warga yang cukup jauh. Malam hari hanya diterangi lilin dan teplok.