Opini
Ramadhan, Saatnya Puasa Pemberian Izin Eksploitasi Bumi Sebebas-bebasnya
Masyarakat sering kali memaknai puasa sebagai sesuatu yang sempit. Puasa sekadar dipahami sebagai menahan lapar dan dahaga.
Tergantung bagaimana manusia itu mengambil sikap dan menentukan tindakan, sebagai pilihan sadar atas posisi khalifah di muka bumi ini. Puasa yang kita lakukan setiap tahun mestinya menjadi ajang latihan untuk umat manusia.
Sebagai pengendalian tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, puasa hanya menjadi topeng belaka.
Kita masih menemukan mereka yang korupsi seenaknya. Memberikan izin sebebasnya untuk melakukan eksploitasi terhadap Bumi. Tak peduli apa dampaknya bagi manusia di masa depan.
BACA JUGA: Tanamkan Nilai Sosial dan Rasa Kepedulian
Izin-izin pertambangan, penebangan hutan, eksplorasi migas demi tujuan pendek. Semuanya hanya untuk membesarkan perut sendiri.
Memuaskan hawa nafsu yang takkan pernah ada ujungnya. Akhirnya Bumi rusak, bencana terjadi di mana-mana. Lalu kita dilarang menyuarakan perasaan kita.
Apakah puasa yang telah kita lakukan bertahun-tahun masih menjadi sesuatu yang bermakna? Berarti? Dan memberi manfaat bagi diri kita?
Jangan-jangan selama ini kita termasuk dalam mereka yang tak mendapatkan apapun dari puasanya, kecuali lapar dan dahaga. Dan sesungguhnya, kita meminjam Bumi ini dari anak cucu kita kelak. Wallahu alam. (*)
Salurkan Keluhan atas Pelayanan Umum Melalui Hotline Public Service
Caranya mudah. Tinggal memilihnya, yakni:
-Telepon ke bagian Redaksi Tribun Kaltim: 0542 735015
-SMS ke Redaksi Tribun Kaltim: 0811 547 1888
-WhatsApp/Line Redaksi Tribun Kaltim: 0811 5387 222
-PIN BlackBerry Redaksi Tribun Kaltim: 54ED96E3
-Email: tribunkaltim.red@gmail.com dan cc ke redaksi@tribunkaltim.co
Boleh juga kicauan sahabat diunggah ke Twitter lalu mention Twitter @tribunkaltim gunakan hashtag/tagar #HotlineTribunKaltim
***