Berita Eksklusif

Terbaring Lemah di Rumah Sakit, Nenek Warga Karang Mumus Ini Berharap Ada Ganti Rugi

Dia merupakan satu dari ratusan warga Sungai Karang Mumus yang tinggal di bantaran sungai.

Penulis: Siti Zubaidah |
TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HP
Permukiman kumuh dan padat penduduk di bantaran Sungai Karang Mumus yang akan digusur untuk dijadikan jalur hijau. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Nenek Tola (70) masih terbaring lemah di Ruang ICU RS AWS Samarinda, Selasa (8/8/2016).

Dengan suara terbata-bata wanita berambut panjang ini mengadukan harapannya kepada Ketua RT 01 saat menjenguk dirinya.

"Makasih sudah dijenguk, doain saya semoga cepat sembuh. Ini bukan masalah rumah, saya sakit jantung. Saya berharap rumah kami jangan dibongkar, kami tidak tahu tinggal dimana lagi," kata nenek Tola kepada Siswoyo, Ketua RT 01.

Dia merupakan satu dari ratusan warga Sungai Karang Mumus yang tinggal di bantaran sungai. "Kalau rumah kami dibongkar nanti kami boleh tinggal di lapangan tenis," katanya lirih.

Alat medis seperti selang infus masih melekat di tubuhnya, ia berusaha tegar mendengar pekataan dari Ketua RT.

Baca: Relokasi Warga Karang Mumus Tuntas September, Pemkot Libatkan TNI dan Polri

"Sudah saya tahu rumah mau dibongkar, semoga ada ganti ruginya. Kami terima saja kalau dibongkar, mau kayak apa lagi," katanya.

Menurut Siswoyo Ketua RT 01, nenek Tola, salah satu warga yang tidak mampu. "Saya tahu nenek Tola sakit saat saya menguruskan BPJS Kesehatannya," kata Siswoyo.

Kondisi lingkungan sekitar Sungai Karang Mumus masih seperti biasa. Tidak ada satu pun warga yang membongkar rumahnya.

Harapan nenek Tola sama dengan Ros guru ngaji di sekitar bantaran Sungai Karang Mumus.

Ros yang berat meninggalkan lingkungan barunya merasa sedih bahwa mata pencahariannya akan hilang jika warga Sungai Karang Mumus dibongkar.

"Saya ini guru ngaji di sini, suami saya ini cuma seorang sopir, saya baru dua bulan tinggal di Samarinda, saya pindahan dari Tanah Hulu, rumah ini pun saya ngontrak," kata Ros.

Menurutnya, kalau dipindah anak-anak warga yang belajar sama dia akan terpisah lagi.

Baca: Digusur dari Bantaran Karang Mumus, Warga Minta Ganti Rumah

"Kasian anak-anak warga sini baru belajar mengaji, kalau mereka digusur kan harus belajar dari awal lagi," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved