Mendesak Pembangunan LPKA

Anak Mendekam di Lapas, Orangtua harus Datang dan Minta Maaf, Buatlah Mereka Merasa Diterima

Tidak ada anak yang salah melainkan orangtua yang tidak bisa menjaga mereka hingga akhirnya berada di situasi tersebut.

Editor: Amalia Husnul A
HO/Dwita Salverry
Psikolog Dwita Salverry 

NEWS ANALYSIS
Dwita Salverry, Psikolog Anak

KITA perlu mengetahui logika seorang anak baru hidup atau berjalan saat memasuki usia 8 tahun, ada masa transisi mulai 8 hingga 12 tahun. Situasi ini dikatakan masa transisi atau masa pencarian ego seorang anak.

Kenapa ini dikatakan masa transisi, karena saat itu dia baru mulai berpikir secara logis dan mulai mencari karakter dan jati dirinya.

Mereka akan mulai lepas dari rumah, kelas 5 atau 6 SD, saat SMP teman dia di luar rumah akan lebih banyak. Saat itu mereka juga akan melihat lebih banyak juga.

Ini momen yang tepat bagi orangtua membangun komunikasi baik dengan anak, memposisikan diri menjadi teman, mau mendengar mereka.

Tidak hanya menasihati, teman yang tak hanya fisik tapi juga pikirannya. Sering ajak mereka ngobrol selayaknya teman sehingga mereka merasa nyaman dengan kita sebagai orangtua.

BACA JUGA: Yuk. . . Berwisata Sembari Menikmati Gelaran Festival Erau di Kota Raja 

Di masa ini penting karena rasa ingin tahu anak tinggi sehingga harus diimbangi peran orangtua memberikan jawaban dengan apa yang mereka lihat di luar rumah.

Apabila komunikasinya baik akan membentuk karakter anak, mereka bisa memilih mana yang baik dan sesuai karakter keluarga dan mana yang sebaliknya.

Penanaman nilai dasar kehidupan juga sangat penting dilakukan seperti nilai agama, nilai moral, sopan santun, dan etika.

Termasuk soal teladan panutan di mata anak juga penting dan itu harus dimiliki orangtua. Bagaimana mereka bisa percaya apa yang orangtua katakan apabila omongan dan perbuatan tidak sama.

Hal inilah saat ini penanaman nilai kehidupan sudah mulai pudar dilakukan orangtua, ditambah lagi sosok mereka tidak bisa menjadi teladan anak sehingga mencari teladan lain di luar rumah. Akhirnya mendapat hal yang sebenarnya tidak baik.

BACA JUGA: Waktu Sisa Dua Hari dari Tenggat Waktu, Dokter dan Psikolog Dampingi Keluarga Sandera yang Stres

Ketika ini diakumulasikan tidak heran kita menemukan anak melakukan tindakan yang tak semestinya dan sesuai dengan umurnya, termasuk melakukan tindakan melanggar hukum.

Logika mereka sebenarnya jalan, tapi masih proses menuju mantap, anak itu yang penting nyaman, enak dan menyenangkan tidak peduli dengan lainnya. Mereka tak sadar apa yang dilakukan memiliki konsekuensi hukum ke depannya.

Bisa kita lihat anak yang berada di penjara bagaimana nilai kehidupan yang mereka miliki sebelum mereka berada di tempat tersebut, apakah pernah orangtuanya mengajaran nilai kesopanan dan nilai-nilai lainnya?

Saya yakin ketika anak di usia seperti itu dihadapkan dengan hukum dan mereka tahu konsekuensi yang harus hadapi dengan tindakan yang mereka lakukan sebelumnya hati kecil mereka pasti takut.

Mereka sudah tidak bisa mundur lagi kalaupun diulang pasti mereka tidak mau melakukan hal tersebut.

BACA JUGA: Sangat Menginspirasi! Begitulah Pujian Puan Maharani dan Megawati untuk Film 3 Srikandi

Saat inilah peran rohaniawan dan orangtua memberikan nilai-nilai yang mereka tidak miliki sebelumnya dan menguatkan dari sisi psikologis.

Ajak untuk kembalikan ke titik awal agar selama mereka menjalani hukuman tidak terjadi efek yang lebih buruk atau saat keluar mereka mengulangi kembali perbuatannya.

Kesempatan ini harus dimaksimalkan para orangtua dengan selalu menjenguk anak minta maaf ke mereka karena tidak ada anak yang salah melainkan orangtua yang tidak bisa menjaga mereka hingga akhirnya berada di situasi tersebut.

Rangkul agar mereka merasa nyaman dan merasa masih diterima di lingkungan keluarga seusai keluar nantinya.

Seperti ini siap tidak pemerintah menyiapkan program, menyiapkan orang-orang tersebut di mana istilahnya kita menanam ulang karakter anak selama di tahanan walaupun saat ini tidak memiliki lapas khusus anak. (*)

***

Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM

Perbarui informasi terkini, klik  www.TribunKaltim.co

Dan bergabunglah dengan medsos:

Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co,  follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved