Defisit APBD
Ini Nasihat Mantan Bupati untuk Daerah yang Sedang Defisit
"Mau belanja infrastruktur atau apapun harus dikurangi jika tidak menyentuh kepentingan ekonomi langsung masyarakat," kata Isran.
Penulis: Rafan Dwinanto |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Situasi keuangan daerah di Kaltim yang sedang defisit membuat pemerintah daerah ini mengencangkan ikat pinggang, untuk berbelanja.
Soal ini, mantan Bupati Kutai Timur (Kutim), Isran Noor punya nasihat.
Menurut Isran, semua lini belanja daerah yang tidak bersentuhan langsung dengan perekonomian masyarakat harus dipangkas.
"Mau belanja infrastruktur atau apapun harus dikurangi jika tidak menyentuh kepentingan ekonomi langsung masyarakat," kata Isran.
Baca: Defisit APBD, Daya Beli Masyarakat Ikut Turun
Termasuk memangkas belanja untuk proyek tahun jamak dan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
"Dalam kondisi sekarang. Yang tertekan itu masyarakat. Coba lihat, berapa banyak rumah yang dijual, tidak diteruskan kreditnya," katanya.
Khusus untuk TPP, menurut Isran pegawai harus bersabar dan memahami kondisi keuangan daerah.
"TPP ini kan disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Saat sulit ya harus dirasionalisasi. Menurut saya, PNS tetap akan survive bila TPP-nya dipangkas," katanya lagi.
Baca: Wawali Ungkapkan Jangan Sampai Defisit jadi Halangan Membangun Daerah
Isran mengambil contoh TPP di Kaltim dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang angkanya fantastis.
"Informasinya di Pemprov untuk TPP saja Rp 460 miliar per tahun. Kukar lebih banyak lagi, Rp 700 miliar per tahun. Dipangkas setengahnya saya rasa tidak masalah," tuturnya. (*)
*****
Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM
Perbarui informasi terkini, klik www.TribunKaltim.co
Dan bergabunglah dengan medsos:
Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim