Defisit APBD
Bukan Hemat, Pemangkasan TPP Itu Biasa untuk Atasi Defisit
"Itu keputusan biasa saja dalam rangka berhemat. Sayang di arena tindakan, Gubernur (Awang Faroek Ishak) malah tidak memperlihatkan aksi berhemat."
Penulis: Rafan Dwinanto | Editor: Amalia Husnul A
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Direktur Pokja 30 Carolus Tuah mengatakan langkah pemangkasan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Pemprov Kaltim merupakan hal biasa dalam kondisi defisit keuangan.
"Itu keputusan biasa saja dalam rangka berhemat. Sayang di arena tindakan, Gubernur (Awang Faroek Ishak) malah tidak memperlihatkan aksi berhemat," kata Tuah, Senin (26/9/2016).
BACA JUGA: Sering Terima Keluhan Warga, Bupati Minta SKPD Penerbit Izin harus Punya SOP dan Daftar Biaya
Perjalanan rombongan Pemprov ke Australia, menurut Tuah jadi salah satu contohnya. "Contoh lainnya lihat saja di belanja APBD," katanya lagi.
Menurut Tuah, sejatinya Pemprov Kaltim sudah memprediksi kondisi keuangan daerah ini akan defisit. "Tapi tetap saja di penyusunan APBD tetap memasukkan belanja ambisius," tuturnya. (*)