Defisit APBD

DPRD Minta Jalan Empat Lokasi di Krayan Diprioritaskan

Dia menyebutkan, pembangunan jalan tersebut sebenarnya sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Nunukan 2016.

TRIBUN KALTIM / NIKO RURU
Warga Krayan harus berjalan kaki untuk menuju ke desa lainnya di wilayah itu. 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Anggota DPRD Kabupaten Nunukan, Aprem Tinus meminta Pemerintah Kabupaten Nunukan memprioritaskan pembangunan jalan di empat lokasi yang ada di Krayan.

Dia menyebutkan, pembangunan jalan tersebut sebenarnya sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Nunukan 2016, namun pelaksanaannya ditunda karena anggaran yang defisit.

"Itu tidak dikerjakan dengan alasan defisit tadi,” ujar Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Nunukan ini.

Lokasi pembangunan jalan yang menurutnya prioritas itu di Desa Wa Yagung dengan pagu anggaran Rp 1 miliar, Desa Pa Raya dengan pagu anggaran Rp 1 miliar, Desa Pa Padi dengan pagu anggaran Rp 1 miliar dan Desa Tanjung Karya dengan pagu anggaran Rp 1,4 miliar.

Baca: Jembatan Rusak Parah, Warga Krayan Kesulitan Kirim Hasil Pertanian

“Semuanya ada empat usulan yang masuk di APBD murni dengan nilai total Rp 4,4 miliar,” ujar politisi asal Krayan ini.

Pihaknya justru menolak pembukaan jalan Ruan Bekang di Desa Lembudud, Kecamatan Krayan Barat. Menurutnya untuk jalan di perbatasan Malaysia-Republik Indonesia, jalur Ruan Bekang bukan skala prioritas. Masih banyak jalur yang bisa ditempuh seperti dari Long Midang.

Nilai proyek yang besarnya mencapai Rp5,9 miliar ini juga menjadi sorotannya. Menurutnya, anggaran sebesar itu seharusnya bisa dialokasikan untuk pembangunan jalan di empat lokasi.

“Tetapi kenapa ini justru dibuat jor-joran untuk proyek Ruan Bekang? Itu pembukaan jalan perbatasan ke Lembudud bukan prioritas. Bagus lagi kalau dipakai di empat daerah yang masuk usulan murni kemarin," kata politisi Partai Gerakan Indonesia Raya ini.

Dia merasa heran dengan masuknya proyek tersebut saat pembahasan APBD Perubahan 2016. Apalagi proyek tersebut ternyata sedang dikerjakan, padahal APBD Perubahan 2016 belum disahkan.

“Anggarannya tiba-tiba muncul di APBD-P, di KUA PPAS yang diajukan. Sementara murni kemarin itu tidak ada. Justru anggaran besar dipakai untuk yang bukan prioritas, ini yang kami pertanyakan," kata Aprem tanpa mengetahui panjang jalan dan kontraktor yang mengerjakan proyek dimaksud.

Dia mengatakan, pembangunan jalan di empat lokasi lebih prioritas karena menjadi aspirasi masyarakat. Karena itu pihaknya mempertanyakan, mengapa proyek tersebut jalan Ruan Bekang justru diusulkan Pemerintah Kabupaten Nunukan dalam APBD Perubahan 2016?

"Kalau sudah dikerja begitu, apanya mau dibahas? Ini yang akan kita pertanyakan ke pemda, kenapa tiba-tiba muncul di APBD-P? Sudah dikerja lagi. Jelas ini menjadi pertanyaan kami," ujarnya. (*)

*****
Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM
Perbarui informasi terkini, klik  www.TribunKaltim.co
Dan bergabunglah dengan medsos:
Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co,  follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved