Ledakan Bom di Samarinda
Direktur RSUD AWS Bentuk Tim Medis Tangani Korban Ledakan Bom
Rachim menyebutkan selain luka bakar Intan juga mengalami luka inhalasi, saluran pernapasannya terkena, sehingga menyebabkan paru-parunya bengkak.
Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Senin (14/11/2016), Rachim Dinata, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syahranie (AWS) Kota Samarinda menjelaskan balita Intan Olivia korban ledakan bom di depan Gereja Oikumene mengalami luka bakar serius hingga 78 persen.
Rachim menyebutkan selain luka bakar Intan juga mengalami luka inhalasi, saluran pernapasannya terkena, sehingga menyebabkan paru-parunya bengkak.
"Karena terkena ledakan dan terhisap asap bom melotov, ini yang berat. Apalagi anak-anak yang mengalami, mereka tidak kuat," ujarnya.
Baca: BREAKING NEWS - Kabar Duka, Balita Intan Korban Ledakan Bom Akhirnya Menghembuskan Nafas Terakhir
Kondisi Intan Olivia semakin memburuk sehingga tidak dapat tertolong.
Nantinya dua korban ledakan bom lainnya yang saat ini masih berada di RS I.A. Moeis akan dirujuk ke RSUD AWS Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
"Kondisi korban lainnya cukup membaik, hanya mengalami luka bakar 17 persen. Nanti akan kami bawa ke sini," kata Rachim.
Rachim akan membentuk tim medis untuk menangani para korban. "Ada lima dokter yang menangani korban," ujarnya. (*)