Ledakan Bom di Samarinda

FKPT Akui Kecolongan, Kapolda Sebut tak Ada yang Patut Disalahkan

"Kami sudah monitor tersangka "J" ini di mana ia tinggal. Tetapi kami kecolongan hingga ia bisa melakukan hal demikian," ujarnya.

Editor: Amalia Husnul A
tribunkaltim.co/anjas pratama
Beberapa perwakilan Forum Beragama saat berdiskusi dengan Kapolda Kaltim terkait aksi terorisme di depan gereja Oikumene, Senin (14/11/2016). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Kaltim mengakui kecolongan terkait terjadinya pengeboman di depan Gereja Oikumene, Minggu (13/11/2016).

Hal ini disampaikan oleh Ketua FKPT Kaltim, Hasyim Mirad'jie, dalam pertemuan antara kepolisiam bersama dengan beberapa forum kerukunan umat beragama di Gedung Kesbangpol Kaltim, Senin (14/11/2016).

"Kami sudah monitor tersangka "J" ini di mana ia tinggal. Tetapi kami kecolongan hingga ia bisa melakukan hal demikian," ujarnya.

Baca: Pembawa Keceriaan di Rumah, Itulah Kenangan Keluarga Balita Intan Korban Ledakan Bom

Meskipun diakui dimonitor FKPT, Kapolda Kaltim, Irjen Pol Safaruddin mengaku tak ada yang patut disalahkan atas kejadin tersebut. Negara sebesar Perancis saja bisa mengalami aksi terorisme.

Selain itu, adanya UU Tentang Terorisme juga menyulitkan aparat untuk bergerak.

"Di Malaysia, orang yang terindikasi melakukan tindakan terorisme sudah bisa ditangkap. Tetapi di Indonesia, kita tak bisa tangkap tanpa ada barang bukti," katanya. (*)

*****
Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM
Perbarui informasi terkini, klik  www.TribunKaltim.co
Dan bergabunglah dengan medsos:
Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co,  follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved