Ledakan Bom di Samarinda
Pemerintah Tanggung Seluruh Biaya, Semua Korban Ledakan Bom akan Dirawat di RSUD AWS
Saat ini yang telah berada di rumah sakit milik Pemprov Kaltim itu, yakni Trinity Hutahayan (4) dan korban meninggal Intan Olvia 2).
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Amalia Husnul A
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - RSUD AW Syahranie akan mengambil alih semua perawatan terhadap korban bom di gereja Oikeumene, Minggu (13/11/2016) pagi kemarin.
Saat ini yang telah berada di rumah sakit milik Pemprov Kaltim itu, yakni Trinity Hutahayan (4) dan korban meninggal Intan Olvia Banjarnahor (2).
Sedangkan korban lainnya masih berada di rumah sakit IA Moies, yakni Alvaro Aurelius (4) dan Anita Kristobel (2).
Direktur RSUD AW Syahranie, dr Rachim Dinata menjelaskan, kondisi Trinity mengalami luka bakar yang cukup serius, yakni mengalami luka bakar sekitar 50 persen, dan kondisinya masih kritis.
Sedangkan, korban meninggal sendiri mengalami luka bakar sekitar 75 persen, dan untuk dua korban lainnya, mengalami luka bakar sekitar 16 persen.
Baca: BREAKING NEWS - Kabar Duka, Balita Intan Korban Ledakan Bom Akhirnya Menghembuskan Nafas Terakhir
"Korban meninggal dan korban lainnya mengalami luka bakar yang cukup parah, selain itu paru-paru mereka juga mengalami gangguan karena menghirup asap maupun zat saat terjadi ledakan," ucapnya, Senin (14/11/2016).
Pihaknya pun telah membentuk tim untuk penanganan korban-korban, diantaranya terdapat spesialis bedah plastik, dokter umum, anastesi, ahli anak dan perawatan intensif.
Sementara itu, biaya semua biaya perawatan ditanggung oleh pemerintah, hal itu diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, dalam kunjungan ke RSUD AW Syahranie.
"Semua biaya ditanggung pemerintah, dan rumah sakit akan tangani ini full tim," tutur Muhadjir Effendy. (*)