Ledakan Bom di Samarinda
Rekam Jejak Pelaku Bom Oikumene: Ulil Abshar hingga Ahmad Dhani Pernah jadi Sasarannya
Setelah bebas dari penjara, JO bergabung dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Kalimantan Timur.
Setelah bebas dari penjara, JO bergabung dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Kalimantan Timur.
Usut punya usut, JO merupakan mantan napi bom Puspiptek Serpong, anak buah Pepy Vernando.

Tersangka terorisme bom Serpong dan bom buku, Pepi Fernando (tengah) dengan pengawalan ketat petugas saat meninggalkan Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (15/12/2011). (FOTO: Tribunnews/Herudin)
Dari catatan Kompas.com, peledakan bom di kawasan sekitar Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong terjadi pada 18 Maret 2011.
Bom itu meledak di gorong-gorong sekitar 100 meter dari kawasan Puspiptek.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, hulu ledak benda itu lumayan dahsyat.
Tragedi Bom Buku
Tragedi bom Puspiptek merupakan rangkaian teror bom buku di Jakarta yang juga didalangi Pepy Vernando.
Pada 16 Maret 2011, tiga paket bom yang sama beredar dan ditujukan kepada orang yang berbeda.
Paket bom pertama ditujukan kepada aktivis Jaringan Islam Liberal Ulil Abshar-Abdall.
Bom yang dibukungkus dalam sebuah buku itu dikirim ke Komunitas Utan Kayu di Jalan Utan Kayu Nomor 68 H, Jakarta. Paket diterima pukul 10.00 WIB.
Naas, sore hari bom itu meledak saat hendak dijinakkan Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan. Lima orang terluka, termasuk Dodi yang tangan kirinya putus.
Berikut ini video detik-detik ledakan di Utan Kayu:
Bom kedua beredar sore hari. Sekitar pukul 16.00, seseorang mendatangi rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP) Yapto S Soerjosoemarno dan menyerahkan sebuah bungkusan kepada petugas keamanan di rumah itu.
Yapto yang tiba di rumah pada pukul 19.00 curiga dengan paket tersebut dan menghubungi polisi.
Paket itu ternyata berisi bom dan berhasil dijinakkan dengan cara diledakkan oleh tim Gegana.