Ledakan Bom di Samarinda
Soal Kabar Keberadaan Delapan Mantan Napi Kasus Terorisme, Begini Tanggapan Kapolda
Lanjut dia menjelaskan, jika pun informasi tersebut memang benar dan ada, tentu hal itu tidak akan diungkap ke publik.
Penulis: Christoper Desmawangga |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNKALTIM,CO, SAMARINDA - Terkait adanya delapan mantan napi kasus terorisme yang tersebar di wilayah Kaltim, Kapolda Kaltim, Irjen Pol Safaruddin, menanggapi hal itu dengan datar.
Ditemui disela pemakanan Intan Olivia Marbun (2), korban tewas ledakan bom di depan Gereja Oikumene, Safaruddin menilai informasi tersebut akan ditampungnya dan ditelusuri oleh pihaknya.
"Informasi dari teman-teman media ini akan kami tampung dan kami telusuri. Yang jelas, kami belum bisa simpulkan, apakah delapan orang yang diinformasikan oleh teman-teman ini ada kaitannya dengan pelaku ledakan bom di halaman gereja," tuturnya, Selasa (15/11/2016).
(Baca juga: Polisi Tingkatkan Pengamanan Pintu Masuk Kota Balikpapan Pasca-Teror Bom Samarinda)
Lanjut dia menjelaskan, jika pun informasi tersebut memang benar dan ada, tentu hal itu tidak akan diungkap ke publik.
"Kalau pun ada, tidak mungkin kami ungkap di publik," ungkapnya.
Untuk diketahui, informasi adanya delapan napi kasus terorisme yang berada di Kaltim itu didapat dari seorang mantan napi jaringan bom Bali, atas nama Muhammad Yunus, yang mengaku sudah insyaf dan telah menjalani kehidupan layaknya warga lainnya.
Yunus yang saat ini tinggal di Samarinda, mengaku terdapat empat orang mantan napi di Samarinda, termasuk dirinya, satu di Tenggarong, dua di Balikpapan dan satu di Penajam Paser Utara. (*)