Pemadaman Listrik

Berau Terancam Krisis Listrik, Lampu Jalan Terpaksa Dimatikan

Bukannya sembuh, pemadaman bergilir diperpanjang hingga 15 November, bahkan terakhir jadwal pemadaman bergilir kembali dilakukan hingga 25 November.

DOK/TRIBUNNEWS
Ilustrasi - listrik padam 

Pemadaman ini awalnya hanya untuk perawatan mesin, namun saat PT Indo Pusaka Berau (IPB) selaku pengelola PLTU Lati menemukan fakta, bahwa mesin pembangkit yang telah berusia 13 tahun tersebut mengalami kerusakan parah.

Komponen penting pada mesin pembangkit berbahan bakar batu bara harus diperbaiki, jika tidak, dikhawatirkan justru menyebabkan mesin pembangkit mati total.

PLTU Lati memiliki tiga unit pembangkit, masing-masing berkekuatan 7x3 MW, sehingga total keseluruhan mencapai 21 MW.

Dari ketiga unit PLTU tersebut, boiler unit III yang mengalami kerusakan terberat. Menurut penjelasan teknisi PLTU saat Tribun berkunjung ke PLTU Lati, setidaknya ada empat komponen utama yang harus diperbaiki, yakni shaft belakang boiler, canal U yang berfungsi sebagai dudukan H beam melengkung, hingga menyebabkan H beam rel grate juga melengkung dan komponen seal grate bar yang juga perlu diperbaiki.

Direktur Utama PT Indo Pusaka Berau (IPB) Najamuddin menjelaskan, hasil inspeksi selama melakukan pemeliharaan boiler unit III, ditemukan beberapa suku cadang yang harus segera diganti.

"Awalnya, jadwal pemeliharaan tahunan untuk unit III selesai 15 November, tetapi harus diundur sampai 25 November untuk perbaikan dan menghindari dampak kerusakan yang lebih besar pada unit III," ujarnya.

Najamuddin hanya bisa menyampaikan permohonan maaf atas situasi yang terjadi hingga menyebabkan pasokan listrik terganggu.

"Kami mohon maaf kepada masyarakat atas penambahan waktu pekerjaan pemeliharaan ini. Kami berupaya semaksimal mungkin agar perbaikan bisa diselesaikan dengan segera," ujarnya.

Baca: Ini Ide Kreatif Bandara Kalimarau untuk Atasi Krisis Listrik

PLTU Teluk Bayur
Masyarakat dan juga sejumlah pejabat Pemkab Berau, termasuk Wakil Bupati Agus Tantomo menilai, PT PLN Berau selama ini hanya mengejar keuntungan.

Tudingan ini cukup beralasan, karena selama ini PLN hanya mengandalkan PLTU Lati yang dibangun Pemkab Berau 13 tahun lalu.

Sementara dua unit PLTD di Sambaliung sudah bertahun-tahun tidak aktif hingga mengalami kerusakan.

Setelah mendapat desakan dari banyak pihak, PLN berupaya memperbaiki mesin pembangkit berbahan bakar solar tersebut.

PLN bahkan sempat berencana menghentikan kontrak dengan Kaltimex, penyedia listrik pihak ketiga namun karena Berau masih mengalami krisis listrik, lagi-lagi Pemkab Berau harus mendesak PLN untuk membatalkan rencana tersebut.

Kini, kebijakan tersebut terbukti tak salah arah. Sejak PLTU Lati mengalami kerusakan beberapa unit genset milik Kaltimex yang disewa PLN turut mengurangi dampak pemadaman meski sangat kecil.

Namun tudingan bahwa PLN enggan berinvestasi sebenarnya tidak sepenuhnya benar.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved