Pilkada DKI Jakarta
Di TPS, Tahanan KPK Kompak Kenakan Rompi Oranye
Halaman depan Rutan KPK disulap menjadi tempat pemungutan suara (TPS).TPS ini merupakan bagian dari TPS 19 Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.
TRIBUNKALTIM.CO - Memilih calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta adalah hak warga Jakarta yang memenuhi syarat untuk menggunakan hak suara.
Ini tak terkecuali bagi para tersangka yang merupakan tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pemungutan suara yang digelar Rabu (15/2/2017), juga dilakukan di Rumah Tahanan C1 di Gedung KPK Jakarta. Pemilihan Kepala Daerah diikuti tujuh tahanan laki-laki yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta.
Sekitar pukul 10.30, beberapa petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari Kecamatan Setiabudi dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) mendatangi Gedung KPK.
Petugas membawa beberapa peralatan, seperti kotak suara, bilik suara dan beberapa peralatan pendukung lain.
Baca: DJ Steve Aoki Ikutan Seru-seruan Pilkada, Ini Cuitannya untuk Dukung Salah Satu Paslon
Tiga buah meja diletakkan sebagai tempat pendaftaran, tempat mengambil suara dan tempat untuk meletakkan tinta KPU.
Dalam beberapa menit, halaman depan Rutan KPK disulap menjadi tempat pemungutan suara (TPS).
TPS ini merupakan bagian dari TPS 19 Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Setelah semua siap, mobil yang membawa para tahanan tiba di TPS. Satu per satu tahanan yang mengenakan rompi oranye turun dan bersiap memberikan suaranya.
Tahanan pertama yang melakukan pencoblosan adalah Country Director PT Eka Prima Ekspor Indonesia, Ramapanicker Rajamohanan Nair.
Baca: Tidak Ada Bantuan KPU Pusat, Pilgub Kaltim Murni Dibiayai APBD
Tahanan kedua yang mencoblos adalah Direktur Utama PT Merial Esa yang menjadi tersangka kasus suap di Bakamla, Fahmi Darmawansyah. Berikutnya, adalah karyawan PT Merial Esa, Muhammad Adami Okta.
Selanjutnya, tersangka penyuap Hakim Konstitusi Patrialis Akbar, Basuki Hariman. Setelah Basuki, giliran mantan anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi.
Tahanan berikutnya yang melakukan pencoblosan adalah mantan anggota Komisi V DPR Andi Taufan Tiro.
Tahanan terakhir yang memberikan suaranya adalah Andi Zoelkarnaen Mallarangeng alias Choel Mallarangeng.
Choel merupakan tersangka dalam kasus korupsi proyek pembangunan, pengadaan, serta peningkatan sarana dan prasarana sekolah olahraga di Hambalang tahun 2010-2012.
Lihat videonya di bawah ini:
(Kompas.com/Abba Gabrillin)