Pilgub DKI Jakarta

Ahok Sambangi Rumah Almarhumah Nenek Hindun yang tak Dishalatkan Warga

"Karena almarhum ibu saya sakit, jadinya dia mencoblos di rumah, semua orang lihat, harusnya kan pilihan ibu saya itu rahasia," ujarnya.

Tribunnews.com/Wahyu Aji
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyambangi kediaman almarhumah Hindun binti Raisman (78) di Jalan Karet Karya, RT 009 RW 02, Karet Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2017). 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA – Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyambangi kediaman almarhumah Hindun binti Raisman (78) di Jalan Karet Karya, RT 009 RW 02, Karet Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2017).

Almarhumah dikabarkan dilarang dishalatkan di mushala sekitar tempat tinggalnya, hanya karena mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dengan nomor urut dua.

Ahok duduk bersila di ruang tamu yang beralaskan tikar.

Mengenakan kemeja putih dengan garis kotak, Ahok tiba sekitar pukul 09.05 WIB.

Sebelum memasuki rumah Nenek Hindun, Ahok menyapa warga sekitar rumah tersebut. Dirinya lalu mendengar cerita soal penolakan warga dari pihak keluarga.

Baca: Pemprov DKI Jakarta Turun Tangan soal Jenazah tak Boleh Dishalatkan di Masjid

Kepada Tribunnews.com, di kediamannya, Neneng menduga warga tahu pilihan politik yang ibunda, karena pada 15 Februari lalu, sang ibunda masih terbaring lemah karena penyakit pengapuran tulang dan darah tinggi. Alhasil petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) harus datang ke rumahnya, membawa surat suara.

"Karena almarhum ibu saya sakit, jadinya dia mencoblos di rumah, semua orang lihat, harusnya kan pilihan ibu saya itu rahasia," ujarnya.

Petugas TPS itu selain membawa surat suara, juga membawa paku untuk mencoblos dan sepotong styrofoam atau gabus, untuk tatakan mencoblos.

Sang petugas juga membantu merentangkan surat suara tersebut dihadapan Hindun yang sudah sejak beberapa bulan terakhir tidak bisa jalan itu.

"Terserah ibu mau pilih yang mana," ujar Neneng mengulangi pernyataan seorang petugas TPS kepada sang ibunda sebelum pencoblosan.

Sang ibunda kemudian mencoblos pasangan nomor nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok - Djarot Saiful Hidayat.

Saat pencoblosan, sejumlah petugas TPS yang hadir serta keluarga yang menemani, bisa menyaksikan langsung pilihan Hindun.

"Mungkin dari situ menyebar, orang-orang jadi tahu kalau ibu saya milih Ahok," katanya.

Neneng mengakui bahwa almarhum ibundanya adalah penggemar Ahok.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved