Defisit APBD
Membangun saat Situasi Defisit, Ini Trik Pemkot Samarinda
Jaang menuturkan, program pembangunan infrastruktur yang dijalankan Pemkot Samarinda dua tahun terakhir tak maksimal.
Penulis: Rafan Dwinanto |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pembangunan infrastruktur masih jadi prioritas utama Pemkot Samarinda.
Terutama, yang berkaitan dengan upaya pengendalian banjir.
Hal ini diungkapkan Walikota Samarinda Syaharie Jaang, usai menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Walikota 2016, di Aula Rumah Jabatan Walikota, Senin (27/3/2017).
Jaang menuturkan, program pembangunan infrastruktur yang dijalankan Pemkot Samarinda dua tahun terakhir tak maksimal. Penyebabnya, tak lain yakni defisit keuangan daerah.
"Pasti tidak maksimal, karena pengaruh kondisi keuangan kita. Soal pembangunan ke depan, pasti infrastruktur jadi fokus. Terutama pengendalian banjir. Banjir masih jadi keluhan. Makanya di permukiman kita bangun drainase tersebar," ujar Jaang.
Dengan anggaran yang terbatas, kata Jaang, Pemkot harus bisa memilah program pembangunan yang prioritas.
"Bukan kemarin tidak prioritas. Tapi kebutuhan kita banyak. Ya sekarang dipilih yang paling dibutuhkan," katanya.
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), lanjut Jaang, wajib dilakukan. Upaya meningkatkan pundi-pundi rupiah ke kas Pemkot juga dilakukan dengan cara menekan kebocoran pendapatan.
"Kita tingkatkan pendapatan di sektor pajak hotel dan restoran. Pajak penerangan jalan, dan kita cari kebocorannya di mana," tegasnya.
Langkah penghematan termasuk belanja pegawai, kata Jaang, juga dilakukan.
"Dari 2016 sudah kita batasi perjalanan dinas. Jadi sekarang pegawai sudah terbiasa," tuturnya. (*)