Pilkada DKI Jakarta

Ada Hasil Survei Menangkan Pasangan Ahok-Djarot, Begini Komentar Anies Baswedan

Dalam survei itu menunjukkan, elektabilitas Ahok- Djarot sebesar 47,3 persen danAnies-Sandi 44,8 persen.

KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA
Cagub DKI Jakarta Anies Baswedan di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2017). 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Calon gubernur DKI Anies Baswedan tak menganggap serius survei terkait Pilkada DKI Jakarta yang dirilis lembaga survei Charta Politika

Dia bahkan menyebut survei tersebut cuma lucu-lucuan. 

Hal ini disampaikan Anies saat diminta tanggapan soal hasil surveiCharta Politika.

Dalam survei itu elektabilitas pasangan Anies Baswedan- Sandiaga Unolebih rendah ketimbang Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok)- Djarot Saiful Hidayat.

Baca: Survei Charta Sebut Elektabilitas Ahok-Djarot Unggul Tipis Daripada Anies-Sandi

"Saya selalu bilang kita sudah tinggal empat hari pilkada, kita lihat pilkada aja. Enggak ada komentar lain," kata Anies, kepada awak media disela kunjungannya di kantor PWNU DKI, di Martraman, Jakarta Timur, Sabtu (15/4/2017).

Saat ditanya apakah itu artinya ia tak percaya dengan hasil survei, Anies mengatakan, "Sudahlah, lucu-lucuan, sudah," ujar Anies.

Charta Politika, sebelumnya merilis hasil survei tingkat elektabilitas para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta padaPilkada DKI putaran kedua.

Survei menunjukkan, elektabilitas Ahok- Djarot sebesar 47,3 persen danAnies-Sandi 44,8 persen.

Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya menyatakan, survei yang dilakukan pada 7 hingga 12 April 2017 itu melibatkan 782 responden yang tersebar di lima wilayah di DKI Jakarta.  

Survei yang diklaim dibiayai secara mandiri itu menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of errror kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Jika dilihat dari sisi tren, swing voters atau mereka yang tidak tahu dan tidak menjawab, melarikan suaranya ke Ahok- Djarot.

Ahok tercatat mengalami elektabilitas yang merangkak naik dari November yang dipilih oleh 31,1 persen responden, Januari (34,7 persen), Februari (41,0 persen), dan April (47,3 persen).

Sementara, jumlah swing voters terus menurun. Pada awalnya sebanyak 28,2 persen di bulan November 2016 menjadi 7,9 persen pada April 2017.

"Untuk tren Anies-Sandi mengalami stagnansi," kata Yunarto.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved