Pilgub DKI Jakarta

Pilih Jadi Kepala Bulog atau Mendagri? Ini Jawaban Ahok

"Ngapain lagi kerja sampai malam ngurusin orang. Sama keluarga, bisa jalan-jalan naik Range Rover," tambahnya saat itu.

Editor: Syaiful Syafar
PRIYOMBODO
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. 

TRIBUNKALTIM.CO - Petahana Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kalah dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, berdasarkan hasil hitung cepat.

Oktober mendatang, jabatan Ahok akan segera digantikan oleh Anies Baswedan.

Tak lagi menjabat sebagai Gubernur ibu kota, Ahok mengatakan dirinya bakal menghabiskan waktu bersama keluarga.

"Saya mau jalan-jalan beli Range Rover, jual tanah," ujar Ahok dalam diskusi buku "A Man Called Ahok" di Jakarta, Jumat (20/1/2017), sebagaimana dikutip dari Tribun Timur.

"Ngapain lagi kerja sampai malam ngurusin orang. Sama keluarga, bisa jalan-jalan naik Range Rover," tambahnya saat itu.

Baca: Anies Baswedan Beberkan Alasan Pakai Helikopter ke Balai Kota Jakarta

Tak cuma itu, Ahok bahkan menyebut sudah ada pihak yang akan memberinya pekerjaan baru.

Pekerjaan baru tersebut menjanjikan gaji fantastis jauh dari honornya selama menjabat Gubernur DKI.

"Ada yang sudah nawarin kok gaji Rp 250 juta per bulan di luar bonus. Mana bisa dapat duit segitu kalau jadi gubernur," ujar pria keturunan Tionghoa ini.

Ahok
Ahok (TRIBUNNEWS.COM)

Belakangan muncul isu jika Ahok bakal menduduki posisi penting di BUMN hingga menjadi menteri.

Terlebih lagi, sebelum kalah, Ahok sempat bercanda dirinya mengincar posisi Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog).

"Saya sudah bilang ke Presiden kalau bos Bulog enggak beres biar saya yang gantikan," kata kata Ahok pada peresmian Operasi Pasar 2015 di Balai Kota, Kamis, 2 Juli 2015 lalu.

Waktu itu, Ahok berpendapat Bulog memiliki peranan penting untuk masyarakat.

"Apa susahnya mengatur dan menjaga volume beras," tambahnya.

Baca: Kata Ruhut, Anies Diuntungkan Kasus Novel dan Wisata Al Maidah

Tak cuma jadi Dirut Bulog, sejumlah masyarakat mengharapkan mantan Bupati Bangka Belitung ini bisa naik jabatan sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Seperti yang disampaikan salah seorang warga yang menyambanginya di Balai Kota, Jumat (21/4/2017) pagi tadi.

"Kami ingin Pak Ahok menjadi Mendagri. Karena dia bisa jadi bos daripada kepala daerah di seluruh Indonesia," kata seorang ibu bernama Florence.

Meski begitu, Ahok mengaku belum mendapat kepastian.

Saat dimintai konfirmasi soal pekerjaannya di masa depan apakah memilih jadi menteri atau Kepala Bulog, ia pun hanya tertawa.

"He-he-he..(Posisi) menteri kan bukan hak saya," kata Ahok terkekeh, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/4/2017), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

"Ha-ha-ha enggak tahu. Enggak tahu," tambahnya.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) dan Pasangan Cagub Cawagub DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (tengah), Djarot Saiful Hidayat (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan terkait hasil hitung cepat Pilkada DKI Jakarta di Kediaman Megawati Soekarnoputri, Kebagusan, Jakarta, Rabu (15/2/2017). Megawati Soekarnoputri menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya untuk warga Jakarta yang telah memilih Pasangan Ahok-Djarot dan meminta para pendukung untuk tetap solid bila pilkada dilanjutkan ke putaran kedua.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) dan Pasangan Cagub Cawagub DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (tengah), Djarot Saiful Hidayat (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan terkait hasil hitung cepat Pilkada DKI Jakarta di Kediaman Megawati Soekarnoputri, Kebagusan, Jakarta, Rabu (15/2/2017). Megawati Soekarnoputri menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya untuk warga Jakarta yang telah memilih Pasangan Ahok-Djarot dan meminta para pendukung untuk tetap solid bila pilkada dilanjutkan ke putaran kedua. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Gaji Gubernur Jakarta

Belum lama ini, Ahok juga sempat membocorkan besaran honor yang ia terima selama menjabat sebagai Gubernur Jakarta.

Dia bercerita dengan membandingkan gajinya ketika masih menjadi wakil gubernur dulu.

"Gaji cuma Rp 7 juta saja," ujar Basuki atau Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (4/3/2017).

Namun, besaran tersebut selang 50 persen dari nilai gajinya selama menjabat sebagai Wakil Gubernur Jakarta.

Baca: Ditagih Janji 1.000 Dollar Bila Ahok Kalah, Pria Ini Bilang: Punya Rekening Dollar Gak Elu?

Sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, Ahok mengaku mendapatkan dua set gaji.

Di luar gaji Rp 7 jutanya, dia mendapatkan bonus dari Kementerian Keuangan atas pendapatan Pajak Bumi Bangunan (PBB).

Jumlah bonus yang diterima adalah 10 kali gaji, artinya sekitar Rp 70 juta.

Selain itu, Ahok juga mendapatkan tambahan dari pendapatan pajak daerah sebesar 10 kali gaji.

Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama saat memberikan keterangan pers di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta pusat, Kamis (20/4/2017)
Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama saat memberikan keterangan pers di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta pusat, Kamis (20/4/2017) (KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG)

"Jadi 20 kali gaji. Jadi dulu waktu jadi wakil gubernur, bisa dapat Rp 150 jutaan," ujar Ahok.

Ketika Ahok menjadi gubernur, kewenangan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan diserahkan kepada pemerintah daerah.

Ahok tidak lagi mendapatkan bonus 10 kali gaji dari Kementerian Keuangan.

"Eh, begitu penagihan PBB diserahkan ke Pak Edi (Kepala Dinas Pajak DKI), 10 kali gaji saya dipotong. Begitu jadi gubernur, saya sebulan cuma terima Rp 80 jutaan, enggak heran, enggak sampai Rp 1 miliar," ujar Ahok. (Tribunwow.com/Dhika Intan)

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved