Kebut Proyek Simpang Susun Semanggi, 3 Srikandi Kerja hingga Dini Hari

Hawa dingin dini hari yang menyergap tak membuat ketiga perempuan muda ini kalah dan meninggalkan lokasi proyek Simpang Susun Semanggi.

Yulis
Nova Safitri, Asri Septeriana, dan Gerby Isla Maulida 

Awalnya, Gerby yang bekerja hingga dini hari sempat dicari orangtuanya.

"Awal-awal sempat dicari sih. Tapi setelah tahu pekerjaannya memang pada malam hari sampai pagi, orangtua tidak masalah,"ujar Gerby.

Ketiga perempuan ini menjadi bagian dari 500 pekerja yang mengerjakan proyek Simpang Susun Semanggi.

"Dari 500 pekerja, ada lima orang perempuan," ujar General Superintend PT Wijaya Karya (Wika) Ketut Pasek Senjaya Putra yang menjadi pelaksana pengerjaan proyek Simpang Susun Semanggi kepada Tribunnews.com.

Ketut Pasek mengatakan, proyek ini dikerjakan 100 persen oleh putra-putri Indonesia. Mereka hanya dibantu konsultan dari Hongkong.

Satu Tahun

Ketut Pasek mengatakan, pembangunan Simpang Susun Semanggi dimulai pada 8 April 2016 dan akan tuntas Juli 2017.

"Groundbreaking pada 8 April 2016. Target pengerjaan 18 bulan, tapi bisa selesai dalam waktu 16 bulan. Jadi lebih cepat dua bulan dari target," ujar Ketut Pasek.

Foto udara menampakkan proyek pengembangan Simpang Susun Semanggi, Jakarta Selatan, telah tersambung sempurna, Rabu (26/4/2017) dini hari. Pemasangan box girder segmen terakhir pada proyek senilai Rp 360 miliar yang pembangunannya dimulai April 2016 tersebut dilakukan pada Selasa (25/4/2017) malam sekitar pukul 24.00 WIB. Menurut rencana, jalan layang Simpang Susun Semanggi akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Agustus 2017. Foto diambil dengan menggunakan drone.
Foto udara menampakkan proyek pengembangan Simpang Susun Semanggi, Jakarta Selatan, telah tersambung sempurna, Rabu (26/4/2017) dini hari. Pemasangan box girder segmen terakhir pada proyek senilai Rp 360 miliar yang pembangunannya dimulai April 2016 tersebut dilakukan pada Selasa (25/4/2017) malam sekitar pukul 24.00 WIB. Menurut rencana, jalan layang Simpang Susun Semanggi akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Agustus 2017. Foto diambil dengan menggunakan drone. (Tribunnews/DH Sapto Nugroho)

Untuk mengerjakan proyek monumental ini, PT Wika mengerahkan 500 orang. "Mereka bekerja 24 jam," ujar Ketut Pasek.

Saat ditanya apa tantangan terbesar dalam melaksanakan proyek ini, Ketut Pasek mengatakan bahwa ini adalah jembatan melengkung 100 persen.

Sehingga box girder yang dipasang satu per satu hingga menyatu menjadi jembatan, harus didesain satu per satu.

"Ini jembatan paling susah yang kami bangun karena bentuknya melengkung seluruhnya. Dari seluruh box girder, tidak ada yang sama. Jadi harus dicetak satu per satu karena bentuknya melengkung," lanjut Ketut Pasek.

Ketut Pasek juga mengatakan,bahwa pembangunan simpang susun ini dilakukan di atas jembatan Semanggi dan di atas jalan Tol Dalam Kota.

"Kendala terberat saat proses pembangunan yakni bagaimana tidak membuat macet jalan Jend Sudirman dan Jl Gatot Subroto yang tak lain jalan protokol Ibukota," jelas Ketut Pasek.

Pembangunan jembatan ini juga menggunakan teknologi kabel strand. Yakni box girder dipasang satu per satu dan dirangkai dengan kabel baja strand.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved