Kebut Proyek Simpang Susun Semanggi, 3 Srikandi Kerja hingga Dini Hari
Hawa dingin dini hari yang menyergap tak membuat ketiga perempuan muda ini kalah dan meninggalkan lokasi proyek Simpang Susun Semanggi.
"Setiap box girder dirangkai dengan 20-38 kabel strand. Cara memasangnya juga harus satu per satu secara seimbang kiri-kanan. Setiap box girder yang dipasang, diikat dengan kabel strand," jelas Ketut Pasek.
Soekarno-Jokowi
Pembangunan Jembatan Semanggi diprakarsai oleh Presiden Soekarno pada tahun 1961. Jembatan ini dinamai Semanggi karena bentuknya mirip dengan daun Semanggi.
Semanggi itu sebenarnya nama tumbuhan bernama latin marsilea mutica.
"Jembatan Semanggi ini dibangun Presiden Soekarno, dikembangkan Presiden Soeharto dengan jalan tol dan disempurnakan Presiden Joko Widodo," ujar Ketut Pasek.
Ketut Pasek juga tak lupa menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang terlibat aktif membangun Simpang Susun Semanggi ini.
Duhulunya, kawasan tempat dibangunnya jembatan Semanggi itu berupa rawa-rawa dan banyak tumbuh tanaman Semanggi.
Dalam satu kesempatan, Bung Karno sendiri pernah mengemukakan filosofi daun Semanggi. Filosofi yang dimaksud adalah simbol persatuan.
Kini, Jembatan Semanggi telah menjadi sejarah, sekaligus saksi sejarah bagi banyak peristiwa penting di negeri ini.
Pada masa awal pembangunannya, banyak pihak yang memprotes, karena dianggap sebagai proyek yang menghambur uang negara. Padahal, masih banyak rakyat yang menderita, karena kemiskinan.
Namun, Bung Sukarno melihat jauh ke depan dan untuk kepentingan yang lebih besar.
Sebenarnya, ide awal Bung Karno adalah membangun sebuah stadion olahraga megah di kawasan Senayan.
Saat ide itu akan digulirkan, Soekarno menggelar rapat kabinet.
Di sanalah, Ir Sutami, yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum (PU), mengusulkan agar dibangun jembatan untuk mengatasi kemungkinan munculnya persoalan kemacetan lalu lintas.
Karena di situ merupakan titik pertemuan jalan besar, antara Jalan Gatot Soebroto dengan Jalan Sudirman.