Jaringan Kelompok ISIS

Perempuan ISIS Gendong Anaknya dan Ledakkan Bom Bunuh Diri

Perempuan itu, melewati sekelompok tentara Irak yang tengah berjaga di dekat wilayah yang masih dikuasai ISIS.

Al Mawsleya/Telegraph
Foto yang diambil dari rekaman stasiun televisi Al-Mawsleya memperlihatkan seorang perempuan yang menggendong anak melintasi sekelompok tentara Irak yang berjaga di salah satu sudut kota Mosul. Detonator bom disamarkan sebagai sebuah tas (dilingkari) sementara bahan peledak tersembunyi di balik pakaian perempuan itu. 

TRIBUNKALTIM.CO, BAGHDAD - Sebuah stasiun televisi Irak menangkap momen-momen mengerikan detik-detik ketika seorang pengebom bunuh diri beraksi di wilayah kota Mosul yang diduduki ISIS.

Awalnya, dalam rangkaian awal rekaman itu terlihat seorang perempuan menggendong anak kecil dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya membawa sebuah tas.

Perempuan itu, melewati sekelompok tentara Irak yang tengah berjaga di dekat wilayah yang masih dikuasai ISIS.

Ternyata tas yang dibawa perempuan itu bukanlah tas biasa. Tas itu berfungsi sebagai detonator yang diledakkan beberapa detik kemudian.

Baca: Polisi Turki Tangkap 29 Orang Terduga Militan dan Simpatisan ISIS

"Dia nampaknya berusaha meledakkan bom itu saat melintasi di depan sekelompok tentara Irak," kata seorang juru kamera stasiun televisi Al-Mawsleya.

Namun, lanjut sang juru kamera, bom tak meledak hingga dia berada beberapa meter dari kerumunan tentara.

Akibat ledakan bom itu, perempuan tersebut dan anak yang digendongnya tewas seketika. Sementara dua orang tentara dan beberapa warga sipil terluka.

Kru stasiun televisi Al-Mawsleya sedang berada di Mosul untuk mengabarkan perkembangan operasi militer pasukan Irak di kota itu.

Para kru televisi itu tak menyadari peristiwa yang terekam kamera hingga mereka memeriksa ulang hasil liputan itu beberapa saat setelah peristiwa tersebut.

ISIS kini terpojok di wilayah sempit di Kota Tua Mosul dan militer Irak yang posisi itu tak lama lagi akan segera direbut.

Sementara itu, ISIS menggunakan semua persenjataan yang tersisa dan berbagai cara untuk menghambat laju tentara pemerintah untuk mengakhiri operasi militer yang sudah berlangsung selama sembilan bulan itu.

Penggunaan perempuan sebagai pelaku bom bunuh diri meskipun bukan taktik baru ISIS tetapi amat jarang digunakan.

Sehingga, menggunakan seorang perempuan yang membawa seorang bocah, yang kemungkinan adalah anaknya menunjukkan ISIS kini sudah kehabisan cara untuk melawan.

Lebih dari 20 perempuan sudah menjadi pengebom bunuh diri dalam dua pekan terakhir di Mosul.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved