Tips Travelling
Berlibur Keliling Eropa Jangan Lupa Persiapan, Berikut Tipsnya
Berlibur ke Eropa sebaiknya tidak menganut demam euforia atau emosi berlebihan untuk mengunjungi negara-negara di Eropa sebanyak mungkin.
TRIBUNKALTIM.CO -- Berlibur ke Eropa sebaiknya tidak menganut demam euforia atau emosi berlebihan untuk mengunjungi negara-negara di Eropa sebanyak mungkin dalam sekali perjalanan.
Alih-alih menikmatinya, malah melelahkan.
Saya dan Welah membuat rencana perjalanan liburan bersama ke Eropa pada musim panas yang lalu. Kami memilih negara tujuan masing-masing.
Pilihan Welah adalah Belanda, Austria, Italia, dan Perancis. Saya pilih Belanda, Jerman dan Belgia. Total enam negara dalam jangka waktu tiga minggu.
Berarti, rata-rata 3 hari di setiap negara. Hemat kami, 2 malam 3 hari adalah minimal waktu yang nyaman ngebolang enam destinasi tersebut.
Jadi, cara berhitungnya adalah jika punya waktu sebulan di Eropa, bisa mengunjungi paling banyak 10 negara.
Kalau berniat mengunjungi 26 negara Uni Eropa, berarti perlu 78 hari atau 11 minggu. Jangan lupa untuk menambahkan waktu terbang yang lumayan panjang, 14 jam non-stop. Gampang kan?
Baca: Antusias, Ibu-ibu Antre Sejak Pagi di Syahrini Princess Cake, Ternyata Ini yang Diinginkan Mereka
Kami memilih masuk Uni Eropa melalui Belanda dengan visa Schengen. Visa Schengen adalah visa khusus yang diperlukan bagi traveller untuk menjelajahi negara Eropa.

Kota Amsterdam di Belanda.
Tercatat, ada 26 negara (22 negara Uni Eropa dan 3 non-Uni Eropa) yang bisa dijelajahi. Ke-26 negara tersebut adalah Austria, Belgia, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Liechtenstein, Lithuania, Luxemburg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Swiss.
Visa Schengen berlaku selama 90 hari dalam jangka waktu sedikitnya 6 bulan, ada juga yang dapat setahun untuk multiple entry.
Peraturan baru per tanggal 1 Juli 2016 untuk aplikasi visa turis Schengen (khusus negara Belanda, Belgia, Luxemburg dan beberapa negara di Kepulauan Karibia) tidak lagi diproses di Kedutaan negara tersebut, namun melalui perwakilan outsourcing yaitu VFS yang berkantor di Kuningan City Mall Jakarta, Benoa Square Bali, dan Graha Pena Surabaya.
Dibandingkan pengurusan di Netherlands Embassy, jatuhnya lebih lama sebab kabarnya diproses di Kuala Lumpur, Malaysia dengan biaya lebih mahal karena adanya handling fee VFS.
Sebaiknya mengajukan tipe visa turis dengan akses multiple entry, jadi biar bisa kembali ke negara-utama (main-country) yang menjadi pilihan kita setelah keliling negara lain.
Butuh waktu rata-rata 15 hari kerja untuk pengurusan visa Schengen. Akan lebih lama jika jatuh pada musim ramai/liburan atau tipe visa yang diajukan. Sedangkan pengurusannya paling cepat 3 bulan sebelum keberangkatan.