Kecanggihan Jembatan Mahkota II: Mulai Lampu dari Polandia Hingga Sensor dari Amerika
Berupa lampu art thematic, perpaduan Jembatan Suramadu dan Busan North Harbor Korea Selatan.
Penulis: Rafan Dwinanto |
“Tim Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR mensyaratkan pemasangan alat sensor pada kabel guna mengetahui secara dini tegangan yang terjadi pada kabel-kabel jembatan. Segingga, cepat mengantisipasi jika ada kabel yang mengalami over stress akibat lalu lintas,” urai Taufik.
Untuk jenis alat sensor, lanjut Taufiq, sesuai dengan rekomendasi dari tim KKJTJ menggunakan Elasto Magnetic (EM) sensor.
“EM ini memiliki akurasi lebih baik dibandingkan alat sensor lainnya dan bisa dipasang setelah final stressing atau setelah jembatan selesai dibangun. EM ini juga digunakan di jembatan Suramadu dan jembatan Merah Putih di Ambon,” bebernya.
Taufik menargetkan, pemasangan selesai bulan Oktober. Menurut Taufiq, pemasangan sensor memakan waktu dua pekan. Kemudian dilanjutkan uji coba beban selama dua pekan pula.
Pekerjaan pemasangan sensor tersebut, dijadwalkan di pekan kedua September.
"Saat ini alatnya masih dalam pabrikasi di Amerika. Khusus jembatan kita, alat ini akan dipasang langsung oleh pihak penemu alat EM Sensor Paul Sumitro MBA, PhD, PE dari Smartsensys USA,” ungkap Taufik. (*)