Buka Peluang untuk Ridwan Kamil, Golkar Kecewa Sikap Nusron Wahid
Wakil Ketua DPD Golkar Kabupaten Garut Agus Joy Ridwan meminta Nusron untuk menghormati hasil Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Golkar Jawa Barat.
TRIBUNKALTIM.CO, GARUT - Pengurus DPD Partai Golkar di Jawa Barat kecewa terhadap Nusron Wahid yang menyebut Golkar masih membuka peluang untuk mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur pada Pilkada Jawa Barat 2018.
Wakil Ketua DPD Golkar Kabupaten Garut Agus Joy Ridwan meminta Nusron untuk menghormati hasil Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Golkar Jawa Barat.
Menurut Agus, pernyataan itu mengkhianati hasil rapimda.
Agus menghargai Nusron sebagai Koordinator Pemenangan Pemilu Wilayah I Jawa-Sumatera DPP Partai Golkar.
Namun, ia meminta agar Nusron bisa menghargai hasil Rapimda Golkar Jabar, yang telah sepakat mengusung Dedi Mulyadi sebagai bakal cagub dari Partai Golkar.
Baca: Pilkada Serentak, PDI-P Buka Pendaftaran untuk Calon Kepala Daerah, Ini Syaratnya
Baca: Masih Kayak ABG Nih Gaya Kekinian Reny Setiawati, Istrinya Bimbim Slank! Contek Yuk. . .
Baca: Negeri di Atas Awan, Beginilah Panorama saat ke Bukit Panguk Bantul
Baca: Lahir Melawan Kebangkitan Nazi, Inilah Gerakan Antifa yang Kini Marak Lagi saat Trump Berkuasa
Baca: Massa Bakar Mobil Milik Freeport, Ini Penyebabnya
"Dengan Nusron membuka ruang terhadap Ridwan Kamil, menurut saya ini pengkhianatan dan tidak menghargai hasil rapimda. Saya minta Nusron jangan terlalu ikut campur permasalahan Jawa Barat," kata Agus saat dihubungi, Sabtu (19/08/2017) malam.
Ia menilai bahwa Nusron tidak paham kondisi politik di Jawa Barat. Ia menyatakan, kader dan pengurus Golkar di Garut siap datang ke DPP Golkar untuk memberi penjelasan dan mempertanyakan langsung kepada Nusron.
"Kalau perlu, seluruh kader Golkar di Garut akan datang ke DPP untuk mempertanyakan pernyataan Pak Nusron," kata dia.
Agus mengingatkan, dalam konteks Pilkada Jawa Barat, Golkar juga sudah menyatakan koalisi dengan PDI Perjuangan.
Jika memang ada rekomendasi untuk mengusung Ridwan Kamil, sebaiknya hal itu tidak dinyatakan oleh Nusron mengingat Golkar sudah memiliki calon sendiri, yaitu Dedi Mulyadi.
Agus menegaskan, apa yang diputuskan dalam Rapimda DPD Golkar Jawa Barat telah menjadi keputusan yang disetujui oleh semua pengurus Golkar mulai dari yang paling bawah.
Hal ini harus dihargai oleh DPP Golkar.
"Ranah DPP hanya memberi pertimbangan, apa yang diputuskan oleh rapimda harus dihargai, ini jadi keputusan bersama kader Golkar di Jawa Barat," katanya.
Baca: GMPG Sebut Yorrys Hingga Nusron Wahid Dalam Gerakan Golkar Bersih Lalu Minta Navanto Diganti
Secara terpisah, Wakil Ketua Penggalangan Opini dan Infokom DPD Partai Golkar Kabupaten Garut Wan Bento menyebutkan, pernyataan Nusron itu bisa melemahkan semangat kader di daerah yang tengah melakukan sosialisasi tentang figur Dedi Mulyadi sebagai bakal cagub Jabar.
"Putusan DPP sudah jelas rekomendasinya untuk Dedi Mulyadi, tiba-tiba ada pernyataan ngasih peluang ke RK (Ridwan). Jangan buat kader di daerah bingung," katanya.
Bento menegaskan, sebaiknya DPP bisa berkomitmen dengan apa yang telah diputuskan soal Pilkada Jabar.
Lagi pula, kader Golkar di Jabar telah cukup bangga mengusung kader sendiri dalam Pilkada Jabar 2018.
"Jangan pecah kader di bawah," ujarnya. (Kompas.com/Ari Maulana Karang)